Banyuwangi,SIBERNEWS.CO.ID – Bobroknya pengerjaan rehab ruang kelas SDN 5 yang berada di Dusun Tulungrejo, Desa Tulungrejo,kecamatan Glenmore, kabupaten Banyuwangi menambah kesan penilaian negatif terhadap fungsi pengawasan satuan kerja (Satker) Yakni dispendik.
Kondisi berbeda dengan tujuan adanya rehab ruang guru milik SDN 5 tulungrejo Bukan lebih baik justru pekerjaannya menghabiskan anggaran puluhan juta rupiah lebih tersebut terkesan asal jadi dan asal rehab,pantauan Awak media beberapa kondisi daun pintu yang tidak bisa tertutup sehingga harus mengunakan kunci gembok. Permukaan tembok paska rehab mengalami retak-retak, beberapa sudut plafon pecah terkesan tanpa ada perhatian dari pihak CV.
Hal tersebut di yakinkan oleh orang tua siswa RH. dengan polos mengatakan bahwa sama sekali tidak ada bentuk tangung jawab dari pihak CV pelaksana proyek.
“Sejak awal pemasangan daun sudah tidak bisa di tutup rapat,sehingga di belikan gembok oleh kepala sekolah, bahkan bisa terlihat dengan jelas retak-retak pada bagian tembok yang telah di lakukan rehab, bahkan ada bagian plafon yang pecah masih tetap tidak ada perbaikan oleh pihak CV,”terang RH (translit bahasa Madura),Selasa(5/3/24)
Sementara kepala sekolah SDN 5 tulungrejo ketika di konfirmasi mengatakan”kalian terlambat mas,karna sebelum ada Bagunan tersebut kondisi bagunan sangat darurat, dan semua kondisi bangunan telah kami laporkan ke pihak dinas melalui (WA)WhatsApp,” ujarnya
Yang lebih mengejutkan di akui oleh kepala sekolah bahwa sama sekali tidak ada pengawas dari dinas yang datang sewaktu pengerjaan proyek.
“Dari pengawas dinas sendiri tidak pernah datang ke sekolahan sewaktu pengerjaan proyek,”papar Setyo kepala sekolah SDN 5 Tulungrejo
Guna mengali informasi lebih lanjut kepala sekolah memberikan kontak pelaksana kerja proyek atas Mansur.
Setelah melakukan konfirmasi via panggilan WhatsApp Mashur mengatakan bahwa proyek tersebut bukan miliknya
“Proyek tersebut milik Subhan, saya hanya mengerjakan sesuai perintah Subhan, Karna yang melakukan pembelajaran Subhan sendiri. Padahal waktu itu sudah saya ingatkan,”ungkap Mansur
Akan tetapi Mansur terkesan bungkam saat di pertanyakan prihal mutu dan jenis kayu daun pintu serta rentak nya tembok sekolah.
“Lebih jelasnya hubungi langsung pak Subhan, saya hanya mengerjakan sesuai permintaan,”cetusnya
Disesalkan pemilik CV atas nama subhan hingga berita ini di terbitkan belum bisa di hubungi.
Menanggapi hal tersebut kepala dinas pendidikan kabupaten Banyuwangi Ratno Panggilan akrab nya mengatakan.
“akan kami konfirmasi,” Balas singkat Ratno
Di ketahui bahwa proyek rehab SD negeri 5 Tulungrejo menelan anggaran sebesar Rp 80.699.000.00 bersumber dari dinas pendidikan Banyuwangi. Tahun anggaran 2023 di kerjakan oleh CV Alesa Karya Abad. Dengan kondisi amburadul setelah kurang lebih 8 bulan pengerjaan. (Herman)