banner 728x250

Balad Grup Tunda Anjangsana Usaha Ke China, Fokus Sempurnakan Izin Budidaya Lobster di Luar Negeri di DOF MAE

SITUBONDO, SIBERNEWS.CO.ID- Owner Founder Balad Grup HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy atau Kanjeng Pangeran Krendo Panulahar dan atau Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara atau yang dikenal dengan Cicit Pangeran Kanduruhan Raja Sumenep bin Sultan Fatah Sultan Demak bin Prabu Brawijaya V Raja Majapahit, bersama Dirut. Bandar Laut Dunia Grup sedang berada di Hanoi Vietnam untuk menuntaskan Izin Budidaya Lobster di Luar Negeri (Vietnam) di DOF MAE – Departement of Fisheries Ministry Agriculture Environment Vietnam, Jum’at (27/6/2025).

Haji Lilur sapaan akrabnya menuturkan, Sseperti Kita tau Kepmen. KKP No. 7 Thn 2024 memutuskan ada Dua Jenis Budidaya Lobster:

1. Budidaya di Dalam Negeri

2. ⁠Budidaya di Luar Negeri

Bandar Laut Dunia Grup sedang berbudidaya Lobster di Dalam Negeri dan menyiapkan diri bersama Mitra Kerjasamanya – Joint Venturenya untuk berbudidaya Lobster di Luar Negeri – Vietnam.

“Syarat berbudidaya di Luar Negeri adalah harus berbudidaya di Dalam Negeri. Syarat Volume Besar berbudidaya di Luar Negeri adalah melakukan Budidaya dengan Volume Besar di Dalam Negeri,” ujar Haji Lilur.

Oleh karena itulah Bandar Laut Dunia Grup akan berbudidaya tidak hanya di 4 Teluk melainkan langsung berbudidaya di 16 Teluk di Gugusan Teluk Kangean Sumenep Jawa Timur Indonesia dengan Total Luas Teluk sebesar 8.800 Hektar.

BACA JUGA :
Ketua APDESI Jalin Sinergitas Bersama Media Sibernews Situbondo

“Estimasi tuntasnya Perizinan Budidaya di Luar Negeri di Vietnam milik Bandar Laut Dunia Grup bersama 4 JV-nya adalah Minggu Pertama Juli 2025. Tuntasnya Perizinan Budidaya di Vietnam ini mengharuskan Para Direksi Bandar Laut Dunia Grup memusatkan perhatian untuk melengkapi persyaratan guna segera mengajukan Izin Budidaya Lobster di Luar Negeri ke Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia – Dit. Jend. PB KKP RI,” tuturnya.

Sementara itu, pemusatan perhatian pada tuntasnya Perizinan Budidaya Lobster di Luar Negeri dari Dit. Jend. PB KKP RI setelah tunainya Perizinan Budidaya Lobster dari DOF MAE Vietnam membuat Agenda Anjangsana Usaha ke China ditunda selama tiga minggu.

“Agenda Anjangsana Usaha ke China yang mestinya dilakukan pada 3 Juli 2025 ditunda menjadi 24 Juli 2025,” kata Haji Lilur.

Adapun Anjangsana Usaha ke China meliputi Dua Kegiatan:

1. Survei Budidaya Teripang di Dua Provinsi di China:

• Provinsi Shandong di China Utara.

• ⁠Provinsi Fujian di China Selatan.

Mitra Usaha Bandar Laut Dunia Grup di China sudah menyiapkan Jadwal Anjangsananya, namun terpaksa BALAD GRUP tunda krn menuntaskan Perizinan Budidaya Lobster di Luar Negeri menjadi Prioritas Utama.

BACA JUGA :
Aksi Damai Warga Situbondo Datangi Kejaksaan Mendukung Untuk Membongkar Kasus Korupsi Di Situbondo Sampai Akarnya

2. Survei Mesin Produksi Tambang

Direksi Bandar Laut Dunia Grup adalah juga Direksi di Dua Induk Perusahaan Tambang:

• Sarana Nata Tambang Lestari Grup – Santri Grup.

• ⁠Bandar Indonesia Grup – BIG

Dua Induk Perusahaan ini memiliki Puluhan Blok Tambang Silika di beberapa Provinsi di Indonesia;

• Jawa Timur

• ⁠Bangka Belitung

• ⁠Lampung

• ⁠Kalteng

Dua Induk Perusahaan Tambang tersebut sedang menyiapkan diri untuk menjadi Pemasok Pasir Silika buat Dua Perusahaan Raksasa Dunia yang kegiatannya ada di JIIPE Gresik Jawa Timur:

1. Smelter Freeport

2. ⁠Pabrik Kaca Xinyi

Guna memenuhi Standar Kualitas Pasir Silika Smelter Freeport dan Pabrik Kaca Xinyi di JIIPE Gresik, Dua Induk Perusahaan yg memiliki puluhan tambang Pasir Silika tersebut sudah menjalin Komunikasi dengan Pabrikan Mesin Pasir Silika di China.

Selain Mesin Produksi Pasir Silika, Bandar Indonesia Grup dan Santri Grup juga akan membeli Mesin Produksi Timah dan Zirkon utk ditemoatkan di Provinsi Bangka Belitung.

Mitra Usaha di China – Pabrikan di China juga sudah mengatur jadwal Anjangsananya, namun terbitnya Izin Budidaya di Luar Negeri (Vietnam) membuat agenda anjangsana usaha ke China ditunda dari Awal Bulan menjadi Akhir Bulan di Bulan Juli 2025.

BACA JUGA :
Andi Sinjaya : Saya Harap Masyarakat Tidak Terprovokasi Berita Hoax

Seluruh Direksi Bandar Laut Dunia Grup yang juga menjadi Direksi di Bandar Indonesia Grup dan Santri Grup memilih memusatkan perhatiannya untuk menyempurnakan perizinan budidaya lobster di luar negeri.

Bandar Laut Dunia Grup meyakini mampu membawa Indonesia menjadi Kiblat Baru Dunia untuk Usaha Perikanan Budidaya.

Salam Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy

Founder Owner

Bandar Laut Dunia Grup – BALAD Grup.

Bandar Indonesia Grup – BIG.

Sarana Nata Tambang Lestari Grup – SANTRI Grup.

(Uday)