MAGETAN, SIBERNEWS.CO.ID – Ketua DPRD Kabupaten Magetan mengaku prihatin dengan adanya kasus dugaan pemerasan di MTsN 4 Kabupaten Magetan terkait penjualan seragam dan buku sekolah beberapa waktu lalu. Ketua DPRD Kabupaten Magetan Sujatno mengatakan, sangat disayangkan jika dunia pendidikan di Kabupaten Magetan diwarnai dengan dugaan aksi pemerasan oleh oknum yang mengatas namakan pengawas dana bos.
“ jadi kalau oknum oknum seperti itu banyak yan, jadi kemarin ada oknum KPK Gabungan, yang lain lain, pesan saya yang penting hati hati. Kita kerja yang benar saja, kalau kerja benar apa yag kita takutkan. Jadi saya sayangkan hal seperti itu dan itu meresahkan,” ujarnya.
Suajatno mengungkapkan, lembaga sekolah juga harus memastikan identitas dan legalitas dari lembaga yang mendatangi sekolah mereka. Jika kunjungan oknum lembaga tersebut bermaksud untuk melakukan pemerasan, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut meminta pihak sekolah tegas menolak permintaan tersebut.
“ Jadi hati hati,jika ada yang datang tanyakan surat tugas, identitas dan yang lain lain dan ini harus disosialisikan. Toh memang sudah ditanyakan dia nggak jelas, ya nggak usah dikasih karena itu sudah pemerasan, apalagi minta alat alat dan ini. Saya kira tidak usah diperhatikan, Saya menghimbau kepada teman teman ini harus melakukan edukasi kepada masyarakat,” tuturnya.
Sebelumnya 4 orang mengatas namakan pengawas dana bos diduga melakukan pemerasan di MTSN 4 Magetan dengan meminta anggaran operasional kantor dan laptop dengan ancaman akan memberitakan adanya penjualan seragam dan buku sekolah. Sayangnya tudingan tersebut tidak disertai dengan bukti, sehingga pihak sekolah menolak permintaan mereka. Oknum yang mengaku dari pengawas dana bos tersebut akhirnya meminta uang untuk sarapan. Mereka menolak uang Rp 500 ribu yang diberikan sekolah hingga pihak sekolah memberi uang sarapan Rp 1 juta.
Meski mengaku dari pengawas dana bos, namun nomor telepon yang ditinggalkan di buku tamu diduga mencatut nomor telepon salah satu wartawan dan pengusaha di Kabupaten Magetan.( Rif )