Pringsewu, SIBERNEWS CO.ID – masyarakat Pringsewu merasakan dampak berat akibat kelangkaan gas LPG ukuran 3 kg. Warga Sinar Baru, Nova, menceritakan keluh kesahnya. “Saya sudah sampai Banyumas mencari gas LPG di warung warung, tapi tidak ada juga. Tiga hari ini kami tidak bisa masak kebutuhan rumah tangga akibat kelangkaan gas LPG 3 kg,” ujarnya. Minggu 2-6-2024
Nova mengkritik pemerintah atas kondisi ini. “Katanya subsidi pemerintah, kok rakyatnya dibikin susah. Coba dong Polres Pringsewu sebagai aparat penegak hukum dan pemerintah kabupaten cek lapangan. Warga Pringsewu menjerit akibat kelangkaan gas LPG 3 kg,” tambahnya. Ia mengkhawatirkan adanya agen nakal yang sengaja menimbun gas LPG, karena kelangkaan ini sudah berlangsung satu bulan dengan harga mencapai Rp 25 ribu di kios maupun warung.
Di sisi lain, salah satu agen yg gak mau di sebutkan nama nya memberikan tanggapannya. “Kalau kita bicara pasokan, sangat normal. Bahkan pada hari Sabtu tanggal merah, Pringsewu mendapatkan tambahan pasokan. Jadi menurut saya, ini bukan karena pasokannya, tapi karena masa transformasi ke sistem baru,” jelasnya.
Menurut nya sistem penyaluran saat ini sedang beralih ke pendataan menggunakan NIK . “Masyarakat bisa menunjukkan KTP kalau dia warga Pringsewu. Kalau ada kios atau pangkalan yang menjual di atas HET, Pertamina akan memberikan sanksi berat,” tegasnya.
Nova berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah ini, terutama dalam menindak agen atau pihak yang menimbun gas LPG. “Kami butuh kepastian dan kemudahan mendapatkan gas LPG 3 kg seperti sebelumnya,” pungkasnya.
Situasi ini menunjukkan perlunya pengawasan yang lebih ketat dan kebijakan yang tepat agar masyarakat tidak terus-menerus merasakan dampak kelangkaan gas LPG 3 kg. Warga Pringsewu berharap kondisi ini segera membaik dan kebutuhan dasar mereka dapat terpenuhi tanpa kendala.
(Yogi Ao)