Banyuwangi ,SIBERNEWS.CO.ID – puluhan warga Desa Gendo, Kecamatan Sempu, kabupaten Banyuwangi Gelar aksi demo di halaman balai desa setempat.
Gelaran aksi demo tersebut buntut dari adanya dugaan temuan manipolitik yang telah di lakukan oleh pemdes gendoh atas proses penetapan kepala dusun genitri oleh kades gendoh.
“Waktu telah di tetapkan oleh kepala desa jabatan Kadus selesai, akan tetapi setelah di tetapkan justru kok tiba – tiba ada wacana pemilihan kepala dusun genitri. Maka wajar jika warga menilai kades plin plan dan adanya manipolitik dalam hal ini,” ujar Wahono wibisono warga dusun genitri
Selain menuntut adanya kejelasan,serta keterbukaan warga meminta agar sang kades gendoh Didik darmadi untuk mengundurkan diri dari jabatan kepala desa karena dinilai tidak bisa memberikan apa yang sudah di inginkan masyarakat
” Jika memang apa yang telah di putuskan kades tiba-tiba saja di gagalkan, apakah itu bentuk sikap yang baik dari seorang pemimpin, bahkan di duga Kuat adanya pelicin atau manipolitik yang telah di terima oleh kades,” tambah wahono
Sementara itu hingga massa meninggalkan balai desa gendoh masih juga belum adanya titik temu,kepala desa bersih kukuh akan tetap menjalankan penjaringan,sedangankan warga mengancam apabila tetap terlaksana penjaringan masyarakat khususnya warga dusun genitri akan memboikot tidak mengikuti aturan pemerintah serta tidak menjalankan amanah pemerintah khususnya Desa gendoh
Dalam aksi damai di desa gendoh di kawal ketat oleh pihak polsek sempu dan koramil sempu
Kapolsek Sempu AKP. Karyadi sebelum terjadi perdebatan sudah menghimbau agar warga tetap baik menyampaikan hak nya, dan tetao menjaga kondusifitas
“Semua harap tetap jaga situasi tetap kondusif, agar tidak memicu suasana kian memanas antar warga dan pemdes, sampaikan aspirasi dengan baik, nantinya tentu akan mendapat jawaban oleh pihak pemdes ataupun Forpimka Sempu,” kata Kapolsek Sempu
Setelah aksi demo yang hampir 30 menit berjalan, kepala desa gendoh Didik pun menemui para peserta aksi demo
“Apapun bentuk dari hasil tersebut sudah merupakan hak priogratif kepala desa, semua tahapan telah tersampaikan di tingkat dusun ataupun pemdes gendoh, semua akan di terapkan sesuai dengan Perda,”terang Didik
Penegasan kembali di sampaikan oleh perwakilan aksi demo yang mengatakan bahwa kades telah mengatakan akan melakukan mutasi dan bukan penjaringan seperti yang saat ini akan di laksanakan.
“Kades sebelumnya sudah mengatakan bahwa akan melakukan mutasi bukan proses pemilihan secara penjaringan. Sementara warga sangat menghawatirkan proses penjaringan akan ternodai dengan upaya-upaya kecurangan,” ucap rekan wahono warga genitri saat audensi
Di lain sisi dalam momen yang sama yopy camat Sempu membenarkan bahwa sesi penjaringan dan penyaringan akan jabatan tersebut untuk mengisi adanya jabatan yang kosong.
” Adanya proses penjaringan dan penyaringan merupak bentuk untuk melihat kompeten dari salah satu figur yang memiliki kompetensi baik, dan tidak mudah untuk mempromosikan seseorang,” ulas camat
Camat menambhakan” memang sudah menjadi ketentuan untuk mengikuti aturan yang ada. Sedangkan untuk kebijakan sendiri tidak seharusnya melangkahi aturan yang telah di tetapkan dan di ikat oleh amanah undang-undang,” paparnya
Pemicu terjadi nya aksi demo warga dusun tersebut di duga kuat adanya komitmen kades Gendo prihal adanya jabatan plt kepala dusun genitri yang telah di tempati oleh Diky, sehingga warga tetap menghendaki adanya mutasi dan bukan penjaringan.
Tidak hanya warga dusun genitri bahkan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) akan mengundurkan diri jika proses penjaringan dan penyaringan perangkatan kepala dusun kekeh di laksanakan oleh kades. (Herman)