banner 728x250

Tradisi Adat Tahunan Mantu Kucing Menjadi Ciri Khas Masyarakat Purwoharjo

banner 120x600

Banyuwangi, SIBERNEWS.CO.ID _ Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu wilayah ujung timur propinsi Jawa timur dengan tetap menjaga warisan lelur, salah satu Tradisi yang kini tetap terlaksana setiap tahun di lakukan oleh masyarakat Dusun Curahjati, Desa grajakan, Kecamatan Purwoharjo ialah Mantu Kucing. Jumat, (17/11/23)

Adat Istiadat gelaran mantu kucing di lakukan masyarakat grajakan pada bulan November dengan tujuan mendatangkan hujan. Selain itu juga memiliki makna sebagai simbol untuk meminta keselamatan di dusun Curahjati l, desa Grajagan itu sendiri.

Di hadiri oleh segenap forkopimka, pemdes Grajakan beserta staf dan perangkat, tokoh masyarakat, tokoh ulama, ikut serta memberikan semangat kepada warga dusun curahjati.

BACA JUGA :
Satgas TMMD Ke-118 Kodim 0825/Banyuwangi, Bangun MCK Untuk Warga

Danramil 0825/18 Purwoharjo meminta kepada masyarakat grajakan agar tetap menjaga kerukunan di tengah- tengah bermasyarakat.

“suatu hubungan tali persaudaraan antar umat beragama maupun adat istiadat di tengah masyarakat. Maka dalam acara sakral seperti ini bisa menjadi salah satu sarana dan mudah di terapkan disana, mengingat khususnya di Desa Grajagan terdapat 5 agama yang hidup rukun berdampingan,”ujarnya

Lebih lanjut Danramil menegaskan” seperti saat ini kita semua melaksanakan tradisi mantu kucing dengan makna salah satu sarana meminta datang nya hujan, namun apapun wadah dan cara nya, semua kembali kepada keyakinan masing-masing. Dan yang lebih utama ialah terciptanya kerukunan didalam menjadi adat dan budaya, tentu akan terus menjadi kebanggaan bersama,” jelas danramil

BACA JUGA :
Akibat Hujan Deras 1 Rumah Roboh Di Desa Tegalsari

Selain itu, danramil berharap” melalui kegiatan ini sesama masyarakat dapat melestarikan budaya serta menjaga keyakinan mereka dengan saling menghargai satu sama lainnya,” imbuh Danramil Purwoharjo, Kapten arm Sutoyo

“kegiatan mantu kucing juga selalu di pantau oleh kepala desa, babinsa, babinkamtibmas selaku tiga pilar desa demi kelancaran dan keamanan para peserta ritual, sehingga secara praktis kami semua bisa fokus dalam prosesi tersebut,” pungkas Hadi warga dusun curahjati. (Herman)