Banyuwangi, SIBERNEWS.CO.ID- Sebagai penutup semarak HUT RI Ke- 78, pemerintah desa Sempu bersama panitia pelaksana kegiatan gelar malam nguri – nguri Budoyo Jowo dengan melakukan tetek (musik) alat musik yang dibuat dari bahan bambu.
Tujuan kegiatan lomba sendiri berjuan untuk mengenal tradisi musik tetek yang merupakan salah satu musik tradisional dan sekaligus bagian dari Adat dan budaya Indonesia.
Terpantau hadir dalam acara lomba tetek, kepala desa Sempu, kepala desa jambewangi, perwakilan Polsek Sempu, Koramil 0825 Sempu, BPD serta tokoh masyarakat se- desa Sempu. Sabtu (2/9/2023)
Kepala desa Sempu nanang Santoso mengatakan bahwa ini merupakan bagian dari semarak hari digahayu RI ke 78 yang segaja di kemas dalam parade penutup kegiatan.
” Perlombaan tabuh tetek yang di kemas dalam malam nguri -nguri Budoyo Jowo merupakan hal yang sangat positif guna lebih mengenal akan budaya. Sehingga apa yang telah di miliki oleh orang Jawa tidak tengelam,” beber kades
Kades memaparkan” semua kegiatan telah terlaksana dengan baik dan sukses Selama HUT RI di gelar oleh rekan rekan panitia pelaksana kegiatan. Suport dari masyarakat lah yang membuat semua acara terselenggara dengan sukses, semoga pada tahun depan lebih semarak dan lebih maksimal dalam setiap kegiatan perlombaan sebagai wujud syukur atas apa yang telah di raih oleh bangsa indonesia,” papar nanang santoso kades Sempu
Di tempat yang sama ketua pelaksana kegiatan Sunjoyo menyampaikan” dalam lomba tetek dan pawai obor ini di ikuti oleh ribuan peserta se- desa Sempu. Dengan metode lomba secara beregu/ grup,” terangnya
” akan tetapi untuk alat musik kita tentukan sesuai dengan Tema yakni tabuh tetek dari bahan bambu, tanpa membuang ciri khas tabuh musik tradisional itu sendiri. Sementara untuk jarak yang di tempuh dengan berjalan kaki sejauh hampir 4 km. Dengan start dusun tugung dan finist nya sendiri di depan kantor desa Sempu,” jelasnya
Sebagai tamu kehormatan kepla des Sempu maskur S.ag menambahkan, salut untuk para warga Sempu dan para panitia HUT RI yang memiliki ide guna memperkenalkan budaya leluhur. Adat dan budaya memng harus terus di perkenalkan kepada generasi bangsa, sesuai yng telah terkandung dalam bhineka tunggal Ika,”pungkas Maskur kepala desa jambewangi.
Writer: Herman Atmaja
Editor: Sincan