banner 728x250

Nguri-Nguri Tradisi Masyarakat Sebagai Bentuk Pelestarian Budaya

banner 120x600

Banyuwangi,SIBERNEWS.CO.ID_Pelestarian budaya lokal masyarakat Desa Bareng, Kecamatan Kabat banyuwangi dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat setempat.

Hal ini patut diapresiasi karena budaya masyarakat sebagai bentuk pelestarian adat kebiasaan leluhur tersebut dalam setiap kegiatan hajatan selalu dilakukan acara slametan yang dilakukan sesepuh terdahulu bertempat di petilasan Singo Widono tepatnya 500 meter kearah barat dari Kantor Desa Bareng,Minggu (16/10/22)

Disampaikan Kepala Desa (Kades) Bareng, Saroni mengatakan kebudayaan kegiatan masyarakat acara slametan tersebut sudah dilakukan sejak lama sebelum ia menjabat sebagai Kades.

Tradisi slametan yang ada di Petilasan Singo wedono tersebut sudah menjadikan kegiatan tradisi adat masyarakatnya. Konon, jika dalam suatu hajatan tidak melakukan acara slametan terlebih dahulu nantinya dipercaya akan mendapatkan suatu musibah / halangan. Sehingga, agar supaya hajatan tetap berjalan lancar, aman dan sukses sebelum dimulai perlu adanya kegiatan slametan terlebih dulu sebagai bentuk penghormatan bagi leluhur.

BACA JUGA :
Diduga Tanah Kavling Tidak Berizin Mulai Beroperasi hingga Penjualan Material Tanah Urug

” Kegiatan slametan yang bertempat di petilasan Singo Wedono sudah dilakukan sejak jaman nenek moyang terdahulu. Kepercayaan ini telah dipercaya masyarakat setempat agar terhindar dari musibah atau balak dan halangan,” Ungkap Kades Saroni.

Selain itu juga dikatakan, juru pelihara (Jupel) petilasan Singo Wedono, Kojin saat berada dilokasi di atas gumuk tempat dilakukannya kegiatan tradisi slametan menyampaikan, ia mulai sejak dulu dipercaya oleh masyarakat Desa Bareng mendampingi masyarakat dalam melakukan slametan.

BACA JUGA :
HUT SIBERNEWS Yang Kedua,Nurul Jamal Habaib SH.Dirut YLBH ABU NAWAS Berpesan

Mengenai kondisi tempat petilasan Singo Wedono ini masih terlihat alami seperti dahulu. Disana, ada terlihat pohon beringin besar dan sekitarnya ada beberapa batu yang menyerupai bentuk meja yang sejak lama dijadikan sebagai tempat sandingan dan sesaji.

” Kedepan berharap adanya pemugaran dan penataan agar pelestarian adat tradisi lokal masyarakat tidak punah dan bisa menjadikan sebagai icon destinasi wisata religi,” Ungkap Jupel Kojin saat didampingi bersama Kades Saroni dan tokoh masyarakat setempat.

BACA JUGA :
Pasiops Kodim 0822 Turut Serta Melepas Keberangkatan Bantuan Sembako Gempa Cianjur

Kades Saroni menambahkan, sebagaimana amanah masyarakatnya ia akan mendukung sepenuhnya dalam pelestarian dan budaya lokal ini sebagai bentuk warisan leluhur yang patut dilestarikan keberadaannya.(red)