Lebak, SIBERNEWS.CO.ID,- Penuh sejuta harapan sosok dibalik kostum badut yang berada di persimpangan lampu merah rangkasbitung,Dialah Rukmini, seorang perempuan tua berusia 64 tahun yang selalu setia ditemani dua putra tercintanya Upi 24 tahun dan Toni 21 tahun.
Dia adalah salahsatu sosok dibalik kostum badut yang sehari-harinya kerap ditemui berdiri diatas trotoar jalan simpang empat lampu merah Kongsen Rangkasbitung, kabupaten Lebak, Banten. Rabu, (01/03/2023)
Mereka, bersama – sama bekerja memerankan keceriaan sosok badut untuk mengais rejeki sekaligus menghibur para pengendara dan penumpangnya disaat kendaraan mereka berhenti dikarenakan lampu merah menyala.
Namun keceriaan sosok Rukmini dibalik kostum badut penghibur itu, tersimpan beribu angan dan harapan yang entah sampai kapan akan terus di lakukanya
Sambil duduk ditepi trotoar jalan disela waktu istirahatnya, Rukmini menceritakan perihal perjalanan dan liku-liku hidupnya.
“Setelah suami saya meninggal,Saya harus berfikir bagaimana caranya untuk bisa bertahan hidup demi menghidupi anak – anak,Walaupun hasilnya tidak seberapa, namun kami tetap bersyukur dan terus berusaha bertahan,untuk sementara ini kami masih tetap akan melakoni pekerjaan ini untuk sekedar bertahan hidup,”ungkap rukmini
Rukmini adalah orang asli Rangkasbitung,ia mengaku sudah tiga tahun melakoni pekerjaannya menjadi seniman badut jalanan.
Penghasilan yang Ia dapat bersama kedua anaknya hanya sebesar 100 ribu rupiah per harinya. Hanya cukup buat makan, sementara kostum bàdut yang Ia kenakan hasil sewa yàng harus Ia bayar seharga 25-30 ribu rupiah.
“Kecuali ada panggilan dari orang yang hajatan atau diundang turut menghibur diacara ulang tahun, barulah kami bisa mendapat penghasilan sedikit lebih,”tambah rukmini
Ketika ditànya tentang harapan kedepannya bersama kedua anaknya, Rukmini mengatakan bahwa Ia berharap ingin sekali mempunyai pekerjaan lain, Ia ingin bisa merubah nasibnya.
Senada dengan yang diharapkan Ibunya, baik Upi maupun Toni, keduanya hanya bisa berharap jika kelak ada rejekinya, mereka ingin punyai usaha sendiri dan bisa meringankan beban orang tuanya.(N@nk)