SITUBONDO, SIBERNEWS.CO.ID- Owner Balad Grup HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy selain menjadi Raja Lobster Dunia, kali ini ia akan kembali berbisnis besar besaran dengan mengirimkan Ribuan Ton ikan Kerapu dari Situbondo, Jawa Timur, Indonesia ke Shenzhen Negeri China, Senin (6/1/2025).
Raja Laut Indonesia (JALASA) sebuah perusahaan yang di buat pada Tahun 2017, 8 Tahun lalu, kini sudah waktunya digerakkan besar-besaran bersama BALAD Grup.
“Bisnis Teripang yang pernah rugi besar pada Tahun 2018 nampaknya sudah menemukan arah lajunya, sepulang saya ke Indonesia, selain berbudidaya Lobster secara besar-besaran, saya juga akan berbudidaya Teripang di Gugusan Teluk Kangean dan di Suatu Teluk di Maumere Sikka NTT serta berbudidaya Kerapu di hampar laut di Gelung Panarukan Situbondo,” ujar Jhi Lilur.
Langkah Kedua di China melahirkan 3 Usaha Besar:
1. Pasar Lobster semakin Lebar.
2. Segera berbudidaya Teripang.
3. Segera berbudidaya Kerapu – Kerapu Tikus.
Di Situbondo ada Dua Bisnis Kerapu dalam Skala sangat kecil dan Skala Besar-besaran:
• Di Laut Situbondo hanya ada secuil keramba, jumlahnya mungkin tidak lebih dari 100 Unit Keramba.
• Ada Kampung Kerapu di Situbondo.
• Bisnis Kerapu sudah sangat berurat berakar di Situbondo.
“Sepulang saya ke Situbondo, saya akan bikin 100 Set Keramba diantaranya:
• 1 Set Keramba berisi 50 Unit Keramba
• 100 Set Keramba berisi 5.000 Unit Keramba
• Situbondo akan saya jadikan KABUPATEN KERAPU INDONESIA dan akan menjadi PUSAT KERAPU DUNIA,” jelas Jhi Lilur pria Kelahiran Sokaan Situbondo.
Di Shenzhen Guandong China saya tersentak, terhenyak oleh satu fakta bahwa ternyata di Pasar Dunia Kerapu sangat mahal harganya, terlebih Kerapu Tikus.
“Hari ini, di Situbondo, di Kabupaten yang Allah takdirkan saya terlahir di sana dari Rahim Almarhumah Ibunda Tercinta;
Saya memiliki 100 Tambang;
Saya Raja Tambang Situbondo.
Dari Tanah kelahiran Ibu Raden Fatah Sultan Demak;
Shenzhen Guangdong China, saya baru mengetahui, 1 Kg Kerapu Tikus harganya lebih mahal dari 1 Tronton harga Pasir Gunung Merapi,” pungkasnya.
Di Situbondo, ternyata sudah puluhan Tahun HATCHERY KERAPU BEROPERASI.
“Dari Shenzhen Guangdong China, berbekal rindu pada Almarhumah Ibunda yang menginginkan dan mendoakan saya memiliki bisnis besar di Kampung sendiri selain di Lokasi lainnya, Saya bertekad bulat melakukan langkah kecil;
Di Laut Situbondo akan saya gelar ribuan keramba,” harapnya.
Jika Dinasti Ming yg berpusat di Shenzhen China bisa menggelar Ratusan Ribu Pasukan yg menggentarkan Dunia
Jika Mahapatih Gajah Mada bisa menggelar Ratusan Ribu Pasukan yang disegani Dunia:
HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy;
• Cicit ke-20 Kaisar Xuande China
• Cicit ke-19 Prabu Brawijaya V
Dalam Lima Tahun sejak 2025 akan menggelar Ratusan Ribu Keramba di Laut Situbondo guna berbudidaya kerapu.
(Uday)