Banyuwangi,SIBERNEWS.CO.ID – Mewaspadai penyebaran demam berdarah (DBD) pemerintah Desa gambiran bersama pihak pukesmas kembiritan intens lakukan sosialisi kepada warga akan bahaya DBD dengan cara perduli akan lingkungan dan menghindari adanya genangan air di sekitar rumah dan tempat – tempat umum lainnya.
Seperti yang sudah diketahui bahwa menginjak awal tahun 2024 ini kasus penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti memang harus menjadi perhatian dari semua pigak.
Terhitung pada Januari hingga Februari total sudah ada 64 Kasus masyarakat yang terkena DBD. Tercatat,29 kasus terjadi pada Januari dan 35 kasus terjadi pada Bulan Februari di kabupaten banyuwangi.
Baru baru justru kasus DBD kembali di alami oleh warga desa kembiritan, Dusun Krajan, kecamatan genteng, kabupaten banyuwangi.
Menurut keterangan orang tua pasien DBD (NR) bahwa sebelum putrinya melakukan perawatan medis di RS akibat DBD, seminggu yang kalau tetangga pasien telah terjangkit DBD dan hal tersebut telah di sampaikan kepada pihak pemdes kembiritan.
“Sebelum anak saya kena DBD, beberapa hari yang lalu tetangga belakang rumah kami telah terlebih dahulu terjangkit DBD, dan hal tersebut telah saya sampaikan kepada pihak pemdes kembiritan untuk segera mendapat perhatian dan di lakukan poging,” Tutur NR
DBD merupakan penyakit yang bisa menyebabkan kematian jika tidak di lakukan upaya pembratasan pada area yang di tengarai memiliki potensi penyebaran,selain kepada pemdes kembiritan NR juga menyampaikan hal serupa kepada pihak kecamatan genteng melalui pesan singkat WhatsApp,
Dari obrolan whatsapp NR dengan pihak camat, bahwa hal tersebut akan segera di sampaikan kepada pihak pemdes kembiritan, untuk segera di lakukan tibdakan.
“Ouw yow mas, saya kordinasikan sama pak kantor dan kepala pukesmas,” Papar NR meneruskan pesan singkat WA Camat genteng.
Dari hasil konfirmasi kepada camat genteng, bahwa hal tersebut telah di kordinasikan bersama pihak pemdes dan kepala pukesmas setempat. Rabu (5/6/2014)
“Yo mas sudah kita kordinasikan dengan kades sama kepala pukesmas agar segera dilakukan poging,” kata Satrio camat genteng melalui via pesan WhatsApp.
Di tempat terpisah kepala desa kembiritan Sukamto mengatakan bahwa”kejadian DBD tersebut telah di respon bahkan telah di lakukan kordinasi bersama pihak pukesmas kembiritan serta kecamatan genteng,”ulas kades
Hal senada juga di sampaikan kepala pekesmas kembiritan. Aris prasetyo mengatakan”team Penyelidikan Epidemiologi (PE) baru tinjau lapangan ke krajan 2,Kita sudah bayak feedback dari RS terkait DBD, ada yang cukup PSN dilaksanakan dan sudah beberapa kali kita fogging,” Jelas Aris
Lebih detail Aris menghimbau”masyarakat harus melaksanakan PSN serentak mas, ini untuk tindakan preventif nya.Mencegah penyebaran dengan menghilangkan perindukan nyamuk Aedes agepty, sarang nyamuknya, baru kita fogging.Karena,kalau hanya fogging,nyamuk dewasa yang mati, tapi jentik-jentik nya tidak,” Himbaunya
Menurutnya”Dalam kurun 1 minggu telur akan menjadi nyamuk dewasa, yang bisa menyebarkan penularan ke masyarakat
“Wilayah kerja pukesmas kembiritan dan genteng wetan ada 44 kasus. Dan sudah kita fogging 6 kali ,yang berpotensi terjadi kejadian luar biasa(KLB),terhitung Sampai tanggal 4 juni.Selain itu,Kita juga memberi kan ABATE untuk masyarakat sekitar dan menyebarkan famlet tentang DBD di wilyah-wilayah.” Pungkas Aris prasetyo kepala pukesmas kembiritan. ( Herman)