banner 728x250

Menurut Perdunu Ritual Kembang Batur Sebagai Tolak Balak Ancaman Bencana Tsunami

banner 120x600

Banyuwangi, SIBERNEWS.CO.ID _ Keresahan masyarakat sepanjang pantai laut selatan yang dikabarkan akan digoncang tsunami setinggi 20 meter menjadi pusat perhatian tersendiri bagi Persatuan Dukun Nusantara (PERDUNU) Kabupaten Banyuwangi, Jumat (18/11/2022).

Dalam sesi wawancara eksklusif Bersama Ketua Umum Perdunu Gus Fatah mengungkapkan, bahwa adanya potensi bencana Sunami di sepanjang pantai laut selatan tidak terlepas dari akibat keserakahan dan ketamakan manusia dengan merusak alam berupa hutan, bahkan juga gunung.

“Khususnya kalau di Banyuwangi seperti kerusakan Gunung Tumpang Pitu dan ancaman kerusakan Gunung Salakan dan sekitarnya,” ujar Gus Fatah saat ditemui di Kedaton Perdunu yang beralamat JL PB Sudirman Tegalsari Kecamatan Tegalsari

BACA JUGA :
Polresta Banyuwangi Siagakan Personel di SPBU, Ciptakan Kondusifitas Kamtibmas Pasca BBM Naik

Sementara itu di sisi lain menurut Penasehat Perdunu Gus Fahru menjabarkan, mau bagaimanapun juga adanya Gunung Salakan dan Gunung Tumpang Pitu yang saat ini dieksploitasi emasnya habis-habisan dahulunya merupakan kawasan yang cukup dikeramatkan untuk pulau Jawa.

“Kedua gunung tersebut merupakan warisan leluhur tanah Jawa yang sudah semestinya kita jaga, sebelum kemudian saat ini dijarah orang-orang asing,” tandas Gus Fahru yang juga pengasuh PP Al-Absor Bulurejo.

Gus Fahru menambahkan“ untuk itu kita tidak bisa serta merta meninggalkan kearifan dan filosofi hidup orang Jawa dengan merusak alam seenaknya sendiri. Keberadaannya sudah ada jauh sebelum kita, dan Hanya dalam sekejap kita merusakkannya,” cibir Gus Fahru.

BACA JUGA :
Jalin Sinergitas, Kapolres Malang Silaturahmi Dengan Ketua Pemuda Pancasila

Untuk itu Gus Fahru berharap agar semua pihak yang telah menabur dosa dengan alam dan lingkungan melakukan Ritual Kembang Batur.

“Ritual Kembang Batur yang kami maksud itu nantinya diikuti oleh semua kalangan dan tokoh masyarakat, termasuk tokoh-tokoh semua agama,” tegas Gus Fahru.

Sebagai informasi. Dilansir dari CNBC Indonesia (22/09/2022) Kepala Laboratorium Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) Heri Andreas sempat menyampaikan” berdasarkan data dari Global Navigation Satellite System (GNSS), dikonfirmasi adanya akumulasi energi dibagian megathrust Selat Sunda hingga pesisir selatan Pulau Jawa.”

Seperti Pelabuhan Ratu dan selatan Parangtritis hingga selatan Pantai Jawa Timur. Berdasarkan hasil pemodelan, jika gempa terjadi dengan kekuatan mencapai magnitudo (M) 8,7 hingga 9,0, bisa jadi diikuti tsunami setinggi 20 meter.

BACA JUGA :
Pemdes Botolinggo Gandeng BPBD Bondowoso Berikan Bantuan Kepada Warga Terdampak Angin Puting Beliung

Pewarta    : Herman

Editor        : Rudi

Publisher : July