banner 728x250

Wali Murid SD Negeri 1 Taal, Keluhkan Dugaan Penarikan Iuran Oleh Sekolah

banner 120x600

Bondowoso, SIBERNEWS.CO.ID _ Kata-kata Sekolah gratis dan segala biaya sudah di tanggung oleh pemerintah Pusat maupun pemerintah daerah sepertinya hanya kata hiasan belak untuk dengan adanya keluhan dari walimurid masih ada sekolah di Kabupaten Bondowoso yang diduga melakukan penarikan iuran , Sabtu (27/08/22)

Diduga seperti yang terjadi pada Sekolah SDN 1 Taal di Desa Taal Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso, diduga setiap satu Minggu sekali dan setiap murid di wajibkan harus membayar iuran sebesar Rp 10.000 untuk pembelian cat sekolah.

Salah satu wali murid saat dikonfirmasi dengan inisial D yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan sekolah gratis hanya simbol belaka
” katanya sekarang di larang Pungut-pungut iuran di sekolah, Buktinya di tempat anak saya sekolah di SDN 1 Taal ada iuran wajib setiap Minggu sekali bayar sebesar Rp 10.000, untuk cat sekolah”Keluhnya.

BACA JUGA :
Kapolres Lamsel AKBP Edwin Serah Bantuan Rumah kepada Ibu Nurhasanah

Masih Kata walimurid Inisial ( D )”uang Dana Boss itu di kemanakan dan untuk di pergunakan untuk apa kan itu pun harus jelas karena di setiap tahun sekali ada dana anggaran turun dari pemerintah pusat maupun provinsi, yang di sebut Dana Bos dan Dana Alokasi Khusus (DAK), “ucapnya

Sudah Jelas Permendikbud Nomor 44 Tahun 2012 tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan Pada Satuan Pendidikan Dasar Pasal 9 (1) Satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh Pemerintah, dan/atau pemerintah daerah dilarang memungut biaya satuan pendidikan.

Lanjut wali murid mengatakan”kami wali murid tidak pernah diberi undangan apapun, dan tidak pernah ada rapat di sekolah tersebut untuk membahas iuran dimaksud”Pungkasnya.

BACA JUGA :
Hari Pahlawan, Kapolres Malang Beserta Forkopimda Ziarah Makam Pahlawan

Saat ditemui Samsul Arifin Kepala Sekolah SD Negeri 1 Taal diruangnya mengatakan” kami pihak sekolah bukan menarik iuran tapi itu semua atas kebijakan dari wali murid sendiri dan kami tidak pernah menekan berapa besarnya iuran tersebut”jelasnya.

Kepala sekolah tersebut menjelaskan bahwasannya wali murid yang mengeluh itu tidak hadir di waktu mengadakan rapat bersama padahal sudah mendapat undang semua secara resmi.

“Saya rasa yang mengeluh itu miskomonikasi mas, dan kalau bisa suruh datang ke sekolah temui saya langsung, “ucapnya.

Masih kata kepala sekolah “Kami bersama guru sudah banyak berkorban demi kemajuan sekolah dan itupun kami mengeluarkan uang pribadi kami, karena kalau lari ke dana bos tidak cukup mas” paparnya.

BACA JUGA :
OASE lAW FIRM Bongkar Mafia Koperasi

Pewarta    : Jul/Yit

Editor        : Rudi

Publisher : Amin/Bam