banner 728x250

UPT Bina Marga Genteng Sigap Laporkan Ambrolnya penahanan Jalan Di Desa Setail

banner 120x600

Banyuwangi, SIBERNEWS.CO.ID _ Akibat hujan deras yang terjadi beberapa pekan lalu di kecamatan genteng, kabupaten Banyuwangi, penahan Badan jalan disebelah jembatan desa setail ambrol dan cukup membahayakan bagi kendaraan yang melintas.

Ambrolnya penahan jalan tersebut di ketahui oleh warga sekitar, lantas memberitahukan kepada perangkat desa setail dan pihak UPT Bina Marga genteng.

Menurut Nasrulaallah warga sekitar” dari bagian atas memang tidak kelihatan adanya ambrol karna hanya berlobang kecil pada bagian permukaan, tapi setelah dilihat lebih jelas lagi, ternyata pada bagian dasarnya sudah dalam dan lebar ambrolnya, sehingga oleh pak kepala dusun diberi tanda darurat berupa palang bambu, agar tidak dilewati oleh kendaraan roda 4 atau roda 2. Bahkan sering kali kendaraan besar seperti Fuso dan tronton lewat arah sini,” terangnya

BACA JUGA :
Luar Biasa, Kapolres Situbondo AKBP Andi Sinjaya Bagi Ratusan Bingkisan Lebaran Untuk Anggota

Dari lokasi ambrolnya penahan jalan tersebut, terpantau memang terjadi retakan dan juga longsoran yang cukup lebar 4 sampai 5 meter panjangnya.

Sementara kepala UPT Bina marga genteng Toyip saat di konfirmasi, membenarkan akan bencana yang dimaksud warga, bahkan pihaknya telah melaporkan hal tersebut kepada pihak dinas PU Bina Marga. Senin (19/9/2022)

” Kami sudah melporkan hal tersebut kepada pihak dinas pada hari Jumat (17/9) kemarin, dan saat ini masih belum ada jawabpan,”kata toyip melalui pesan singkat WhatsApp

Toyib menambahkan bahwa, ambrolnya penahan jalan tersebut diduga akibat derasnya arus sungai pada hujan deras kemarin, sehingga menyebabkan tergerusnya penahan jalan tersebut.

BACA JUGA :
Kodim 0822 Bondowoso Ziarah Rombongan HUT Ke-75 Korem 083/Bdj

“Besarnya arus sungai ketika hujan kemarin kemungkinan yang menjadi penyebab ambrolnya penahan bahu jalan, adanya penambahan debit air yang naik hingga menyentuh bagian tersebut,”jelasnya

Namun dari apa yang terjadi akibat alam, seperti intensitas hujan deras, getaran akibat beban yang ditimbulkan oleh kendaraan dengan beban dan muatan yang harusnya bukan kelas jalannya untuk dilewati menjadi faktor terjadi adanya tekanan pada tanah dan akhirnya mengembang.

“Jalan tersebut memang benar menjadi jalan poros, akan tetapi banyak sekali kendaraan besar melewati jalan tersebut, sementara jalan itu bukan kelasnya, sehingga tekanan pada area dasar jalan pun ikut mengembang akibat beban kendaraan dan juga muatan.” Ungkap Toyib

BACA JUGA :
Evaluasi kinerja Yanlik di Polres Lampung Selatan oleh Srena Polri dan Kemenpan-RB

Toyib berharap” mudah-mudahan atas dasar laporan kami tersebut segera mendapat kabar baik dari dinas dan bisa secepatnya diperbaiki demi keselamatan warga ataupun pengendara. Sedangkan laporan resmi dari pihak pemdes setail baru masuk hari ini,” pungkasnya (Herman)