SITUBONDO, SIBERNEWS.CO.ID- Sang pengusaha perikanan budidaya, HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy, mengusulkan kepada Presiden Prabowo untuk menghentikan ekspor Benih Bening Lobster (BBL) dan menggantinya dengan ekspor lobster dengan berat 50 gram. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara dan membuka lapangan kerja baru.
“Saya sangat bahagia ketika Bapak Presiden menyetop dan memberhentikan Ekspor Benih Bening Lobster per 1 Agustus 2025 kemudian mengambil alih otoritas pengaturan Ekspor BBL dari Kepmen KKP No. 7 Tahun 2024 menjadi di bawah PERPRES meskipun PERPRES tersebut belum terbit,” ujar Gus Lilur Sapaan Akrabnya.
Gus Lilur mengatakan, bahwa penghentian ekspor BBL dan penggantian dengan ekspor lobster 50 gram dapat membantu meningkatkan kualitas lobster yang diekspor dan mengurangi potensi kematian lobster akibat pergantian kulit. Selain itu, kebijakan ini juga dapat membantu meningkatkan pendapatan negara melalui tarif ekspor yang lebih tinggi.
“Kegiatan Budidaya Lobster 50 Gram selama Dua Bulan ini akan membuka Ratusan Ribu Lapangan Kerja serta menaikkan Harga jual Lobster. Jika Penjualan BBL berkisar 1.5 US$ – 3 US$, maka penjualan Lobster 50 Gram setidaknya bisa dipatok di harga 5 US$ dan Pemerintah RI bisa menetapkan tarif Ekspor minimal 1 US$ per Ekor,” tandasnya.
HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy telah berdiskusi dengan beberapa pejabat dan birokrat Kementerian MAE Vietnam dan mereka setuju dengan usulan ini. Mereka juga berpendapat bahwa penggantian ekspor BBL dengan lobster 50 gram dapat membantu mereka meningkatkan kualitas lobster yang diimpor.
Usulan ini masih menunggu keputusan dari Presiden Prabowo. Jika usulan ini diterima, maka Indonesia dapat meningkatkan pendapatan negara dan meningkatkan kualitas lobster yang diekspor.
Surabaya, Senin 13 Oktober 2025
Kantor Bandar Laut Dunia Grup
Graha Pena Ekstensi
10 Flr
Jl. Ahmad Yani No. 88
Ketintang Gayungan
Surabaya
Jawa Timur
Indonesia
60231
Salam Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy
Founder Owner
Bandar Laut Dunia Grup
Penulis Buku Prabowo Untuk Indonesia Raya.
(Uday)








