banner 728x250

Suasana Hearing DPRD Tulungagung Bersama IKA UNAIR Dan Perwakilan Masyarakat Desa Tenggarejo.

banner 120x600

Suasana Hearing DPRD Tulungagung Bersama IKA UNAIR Dan Perwakilan Masyarakat Desa Tenggarejo.

TULUNGAGUNG, SIBERNEWS.CO.ID – Dengan didampingi Ketua Komisi B Hj.Susilowati,SE beserta Drs.Ali. Marsub Ketua DPRD Tulungagung Marsono,S.Sos memimpin langsung hearing dengan masyarakat Desa Tenggarejo Kecamatan Tanggunggunung, dan juga dihadiri oleh Ikatan Keluarga Universitas Airlangga (IKA Unair) Surabaya. Yang bertempat di Gedung DPRD. Kamis 04/07/2024.

Arif Darmawan selaku Kasun Tenggarejo yang ikut dalam hearing, menyampaikan keadaan lahan dan lingkungan di kawasan geoheritage yang merupakan kawasan lindung di Tenggarejo saat ini mengalami kerusakan yang sangat parah.

Dengan nada perkataan sedih, Arif mengungkapkan kondisi kritis seperti kehabisan air, kerusakan tanah, dan penurunan kadar oksigen di goa-goa pada kawasan heritage tersebut.

BACA JUGA :
Ahmad Baharudin, Ketua Askab PSSI Tulungagung Buka Turnamen Sepakbola Anshor Cup XIX tahun 2024

“Kawasan ini dulunya hijau namun sekarang sangat rusak. Kehabisan air menyebabkan dampak buruk bagi kebutuhan air warga Tenggarejo bahkan hingga warga Campurdarat,” kata Arif.

Dalam waktu yang sama, Didik yang mewakili IKA Unair menyatakan komitmennya bersama alumni Unair untuk melakukan reboisasi di Desa Tenggarejo dan memberikan pendampingan kepada masyarakat guna membangun kesadaran tentang pentingnya mengembalikan kawasan tersebut menjadi hutan hijau kembali.

Menyikapi hal tersebut Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung Marsono menekankan pentingnya memulihkan kawasan hutan di daerah selatan termasuk Tanggunggunung dengan memulai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan pupuk organik serta pembuatan biopori pada lahan tandus untuk menyimpan air dan meningkatkan kualitas tanah.

BACA JUGA :
Pj Bupati Tulungagung Apresiasi Kiprah LSM GMAS Bersama A-JLS (Aliansi Jurnalis Lintas Selatan)

Dan dalam waktu yang sama Marsono menambahkan, pihaknya juga mendukung pengurangan lahan pertanian jagung yang menjadi salah satu penyebab kerusakan hutan hijau di kawasan tersebut.

“Pembuatan biopori atau lubang air yang mampu menjadi tempat penyimpanan humus tanah sangat penting untuk menjaga kelestarian dan kesuburan tanah. Hal ini juga dapat memperkuat dan mengikat sedimen tanah untuk pencegahan terjadinya longsor,” jelasnya. **/bbg