Bondowoso, SIBERNEWS.CO.ID – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Koesnadi Bondowoso menegaskan komitmennya dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih optimal pada 2025. Tahun ini, rumah sakit tersebut mengalokasikan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp3 miliar untuk pembenahan fasilitas umum penunjang pelayanan kesehatan.
Direktur RSUD dr. H. Koesnadi, dr. Yus Priatna A, Sp.P, mengatakan anggaran tersebut akan digunakan untuk kebutuhan sarana vital yang mendukung kenyamanan pasien dan kinerja tenaga medis. “Anggaran DBHCHT sebesar Rp3 miliar ini kami fokuskan pada pengadaan peralatan umum penunjang pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Beberapa fasilitas yang masuk prioritas tahun ini meliputi penggantian tempat tidur pasien yang sudah usang, pengadaan trolley pelayanan baru, hingga pembaruan sarana pendukung lain yang berdampak langsung pada mutu pelayanan.
Langkah ini, menurut dr. Yus, bertujuan menciptakan suasana pelayanan yang cepat, tepat, sekaligus manusiawi. “Kami ingin pelayanan yang diberikan di RSUD dr H Koesnadi tidak hanya cepat dan tepat, tetapi juga manusiawi dan nyaman. Maka dari itu, pembenahan fasilitas umum menjadi langkah strategis yang kami lakukan secara bertahap,” jelasnya.(29/7)
Ia menambahkan, pengelolaan dana DBHCHT harus dilakukan secara transparan dan akuntabel sesuai regulasi. “DBHCHT merupakan tanggung jawab besar. Kami pastikan penggunaannya tepat sasaran dan berdampak nyata pada pelayanan yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegas dr. Yus.
Pemanfaatan dana DBHCHT di bidang kesehatan telah diatur dalam peraturan perundang-undangan, sehingga seluruh proses pengadaan di RSUD dr. H. Koesnadi dilakukan terbuka dan berdasarkan kebutuhan riil rumah sakit.
Dengan pengelolaan anggaran yang terarah, pihak rumah sakit optimistis dapat memperkuat kepercayaan masyarakat dan mempertahankan posisinya sebagai rumah sakit rujukan utama di Bondowoso dan wilayah sekitarnya.
Tidak hanya dari sisi fasilitas, peningkatan mutu juga ditempuh melalui pelatihan SDM, pembaruan sistem manajemen, dan kolaborasi lintas sektor untuk pelayanan yang lebih komprehensif.