SITUBONDO, SIBERNEWS.CO.ID- HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy yang merupakan cicit Ken Arok dan berdarah bangsawan menjadi Raja dalam usaha budidaya perikanan seperti, Lobster / Udang Barong, Kerapu, Teripang dan lainnya, Kamis (9/1/2024).
Menurut Jhi Lilur, menengok kasus Lobster/Benih Bening Lobster (BBL) maka akan banyak muncul berita penangkapan penyelundupan BBL – Benih Bening Lobster dari Indonesia menuju Singapura sebagai tempat transit dan selanjutnya dibawa ke Ho Chi Mhin Vietnam untuk kembali didistribusikan menuju 3 Provinsi Pembudidaya Lobster di Vietnam:
1. Provinsi Khan Hoa
2. Provinsi Phu Yen
3. Peovinsi Bhin Dinh
“Begini Rute Penyelundupannya:
1. Indonesia
° Via Bandara
° Via Laut
2. Singapura
° Lim Chu Kang
° Choa Chu Kang
3. Vietnam
° Transit di Ho Chi Mhin
°》Khan Hoa
°》Phu Yen
°》Bhin Dinh
Kita akan terkejut jika tau akhirnya, akhirnya adalah, BBL – Benih Bening Lobster yg diselundupkan dari Indonesia dg Transit di Singapura dan didistribusikan melalui Ho Chi Mhin adalah: diekspor ke Vietnam.
Betapa Bodohnya negara Indonesia
● Berbekal Nasionalisme yang terluka karena dibodohi Singapura dan Vietnam;
● Berbekal Semangat Patriotisme Pancasila krn ingin membawa Indonesia Sang Pemilik Lobster alias Udang Barong sebagai Jawara Ekspor Lobster Dunia mengalahkan Negara Penyelundup Lobster Vietnam,” tutur Jhi Lilur Sapaan akrabnya.
Jhi Lilur berangkat ke China untuk menemukan END BUYER – Pembeli Terakhir Lobster: hasilnya yakni, ia mendapatkan beberapa Kontrak Besar Suplai Lobster dan Suplai Hasil Budidaya Perikanan lainnya:
-KERAPU
-TERIPANG
“Bisnis di Vietnam adalah Salah Satu Negara Leluhur Saya;
• Kanjeng Sayyid Ali Murtadho Gresik
• Kanjeng Sunan Ampel Surabaya
• Beribu Ratu Champa
• Beliau semua Leluhur saya;
Tentu bisnis jualan Benih Bening Lobster alias Baby Lobster tetap akan dijalankan ke Vietnam sambil terus berbudidaya Lobster guna diekspor ke China.
Apapun Usahanya asal Halal, Legal dan untung besar,” ujar Jhi Lilur.
Melihat Alur Bisnis Lobster Bandar Laut Dunia Grup – BALAD Grup:
• Melakukan Hatchery alias Pemijahan Lobster bekerjasama dengan BUMN China.
• Berbudidaya Lobster Miliaran Ekor.
• Jualan BBL ke Vietnam
• Jualan Lobster ke China
Sementara itu, untuk bisnis Kerapu yang baru seminggu dilakukan Jhi Lilur, ia mengetahui bahwa, Situbondo adalah Sentra Pemijahan Kerapu Indonesia, Bibit Kerapu Situbondo diekspor ke Vietnam, China Pembeli Kerapu Terbesar di Dunia, Keperluan Suplai Kerapu China adalah Ratusan Ribu Ton.
“Andai saya tau bahwa Vietnam membeli Bibit Kerapu hasil Pemijahan Hatchery dari Situbondo, mungkin dari 11 Tahun lalu saya sudah jualan Bibit Kerapu ke Vietnam bukan hanya jualan batubara,” pungkasnya.
Menyikapi 4 Hal di atas, maka Jhi Lilur bersama BALAD Grup akan melakukan Ekspansi Bisnis sebagai Berikut:
• Sejak Januari 2025 – Desember 2025
Membuat Tempat Pemijahan / Hatchery Kerapu di Situbondo besar-besaran.
• Membuat 1000 Keramba.
• Berbudidaya Kerapu sebanyak 50.000.000 Ekor.
Ditambahkan Jhi Lilur, ia memulai bisnis teripang sejak akhir 2017 – akhir 2018 selain Ngapling Tambang di Tanah Jawa, ia juga menekuni Bisnis Ekspor Teripang dari NTT ke Singapura:
•Hasilnya Rugi Belasan Miliar.
“Kenapa Bisa Rugi?
• Mengandalkan Hasil Tangkap
• Tidak berbudidaya
Belajar dari kesalahan tersebut, sejak Akhir Februari 2024 saya melakukan budidaya Teripang di Dua Lokasi;
1. Gugusan Teluk Kangean Sumenep Madura.
2. Di MoF – Maumere of Flore / Kabupaten Sikka NTT,” ungkapnya.
Perjalanan Awal Tahun 2025 Sang Keturunan Raja Champa ini bersama beberapa Direksi Bandar Laut Dunia Grup ke Shenzhen Guangdong China melahirkan Cakrawala usaha yang lebih membahana:
• Volume Transaksi Lobster di Pasar China Ribuan Triliun
• Volume Transaksi Kerapu di Pasar China Ribuan Triliun
• Volume Transaksi Teripang di Pasar China Ratusan Triliun
“Peluang tersebut tentu harus direbut dengan usaha maksimal dan tawakkal Optimal.
BISMILLAH
Semoga Rajutan Usaha Tiga Negara;
1. Indonesia
2. Vietnam
3. China
Mampu hadirkan faedah besar buat banyak Manusia dan Kemanusiaan di Dunia,” harapnya.
(Uday)