Pasuruan, SIBERNEWS.CO.ID _ Tetap komit dan konsisten membantu pasien yang kian hari jumlahnya pun makin membludak untuk mendapat pengobatan alternatif spiritual totok bolo sewu Gusmuk, yang dipercaya dan terbukti sebagian besar pasien jodoh diberi kesembuhan atas ijin dari Allah SWT lantaran pengobatannya.
Mendapati lokasi pengobatan yang ramai, Jurnalis SIBERNEWS.CO.ID coba mendekat dan berbincang-bincang dengan beberapa pasien yang tengah mengantri giliran sesuai nomor urut pendaftarannya secara online. Dan bukan mainnya para pasien tersebut ternyata bukan hanya dari warga lokal saja namun sebagian besar mengaku dari luar daerah yang ada dibelahan penjuruh negeri ini seperti, Kalimantan, Medan, Sumedang, Jakarta, Lombok dan banyak lagi termasuk yang dari Jawa Timur sendiri. Jumat (03/02/2023)
Halnya menjadi pilihan untuk diwawancarai adalah Ibu Suudiyah, asal Sumenep, Madura Jawa Timur, yang baru saja usai mendapat bantuan terapi pengobatan dari Gusmuk, saat ditanya sakit dideritanya, ia mengaku sudah sekira 10 tahun terhitung sejak 2014 menderita sakit yang tidak wajar diartikan olehnya angin malam, dan sudah berusaha melakukan pengobatan kemana-mana juga dengan biaya yang cukup fantastis besar.
“Sakit saya ini aneh, tidak wajar, kalau pas kambuh kepala seperti ditusuk-tusuk, dada dan badan saya rasanya dicabik-cabik oleh hewan buas seperti Anjing dan Kera besar. Kadang kayak orang kesurupan itu didalam badan saya seolah ada yang bergerak sakit sekali. Dan sudah usaha berobat kemana – mana. Madura, Blitar, Kediri, Banyuwangi dan banyak pokoknya. Tapi tak ada hasilnya paling dua hari kambuh lagi,”ujarnya.
Adapun yang dirasakan berbeda dari terapi pengobatan sebelumnya, ia menuturkan jika sangat luar biasa hinggah tak henti-henti mengucap syukur alkhamdulillah kepada sang pencipta, karena sejak pertama kali mendapat pengobatan sampai seminggu ini tiga kali diobati, sudah tidak kambuh lagi.
“Alkhamdulilla, ikhtiar saya jauh-jauh dari Madura tidak sia-sia. Karena sejak pertama kali berobat dan ketiga ini sampai sekarang sudah tidak pernah kambuh lagi. Harapan saya semoga lantaran Gusmuk, sakit yang selama 10 tahun ini saya derita benar-benar diangkat oleh Allah SWT. Dan untuk Gusmuk saya ucapkan terima kasih. Semoga beliau sekeluarga selalu diberikan sehat wal afiaht agar tetap bisa menolong sesama,”ucapnya seraya ditutup ucapan amin.
Sementara itu, demi upayanya mendapat kesembuhan lantaran pengobatan alternatif spiritual totok bolo sewu Gusmuk, Suudiyah rela menginap ditemat kos yang tidak jauh dari tempat pengobatan. Namun bukan ia saja pasalnya diketahui juga tidak sedikit pasien lain yang berasal dari manca daerah juga menginap hinggah beberapa hari atau bahkan lebih seminggu demi mempermuda akses saat proses kesembuhan.
Dalam kesempatan yang sama sembari menjalankan aktifitasnya mengobati pasien, pria ganteng dengan bodi atletis yang akrab disapa Gusmuk ini, menyampaikan metode tambahan sebagai syarat alternatif proses penyembuhan, yangmana jika sebelumnya pasien diminta membawa 2 botol air mineral untuk diminum ditempat dan mandi dirumah setelah diberi do’a, serta 7 telor ayam kampung. Untuk kali ini dan sudah berjalan cukup lama pasien juga diberi satu dos air mineral yang juga sudah dijanpi do’a.
“Jadi satu dos air mineral ini yang sudah di do’akan oleh Gus, gunanya untuk terapi dirumah setelah pulang dari sini manfaatnya agar proses penyembuhannya sempurna. Terutama bagi pasien yang jauh kan kasihan kalau bolak balik kontrol kesini pasti biaya besar, padahal pengobatannya gratis. Insya allah dengan metode terapi air mineral dari Gus ini asal sungguh-sungguh dijalankan rutin segala penyakit apapun akan diberikan kesembuhan oleh Allah SWat.”tuturnya Gusmuk.
Diketahui pengobatan alternatif spiritual totok bolo sewu atau dikenal totok jari petir oleh Gusmuk ini, sama sekali tidak ditarfkan alias gratis, pasien hanya diminta membawa 2 botol air mineral dan 7 telor ayam kampung sebagai syarat atau metode atau terapi pengobatan. Dan bumingnya totok bolo sewu Gusmuk, tetap menjadi pilihan alternatif yang diakui masyakat baik lokal maupun manca daerah. Tak hanya karna tidak dipungut biaya namun publik sudah banyak menyaksikan buktinya.
“Semua atas pertolongan dan ijin Allah SWT kita manusia tiada daya dan upaya. Semua ini bekal mencari jalan kembali kepadaNya. Golek sangu gawe orep sakwise mati.”tutup Gusmuk. (sofi)
