Malang, SIBERNEWS.CO.ID _ Pantai Banyu Meneng adalah destinasi wisata yang banyak dicari oleh para wisatawan dalam menikmati indahnya panorama sunset ketika senja dan menikmati indahnya ombak pantai.
Adapun pantai Banyu Meneng destinasi wisata sebelah barat pantai Balaikambang yang baru tereksplorasi oleh wisatawan dengan jalur masuk kawasan sudah di aspal.
Bertempat di wilayah Desa Bandungrejo, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Pantai Banyu Meneng bersebelahan dengan Pantai Kondang Merak, akses masuk dari depan jalur lintas selatan sekitar 1500 meter untuk sampai lokasi.
Jukiyanto salah seorang anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) dan sekaligus penjaga pantai mengatakan, wisata Banyu Meneng ini banyak dikunjungi oleh wisatawan pada malam hari.
“Istilah banyu meneng, karena ombak disini sedikit tenang, beda dengan pantai pada umumnya. Sehingga para wisatawan memanfaatkan ketenangan airnya untuk berenang,” ucapnya.
“Untuk fasilitas di wisata ini masih dalam tahap pembenahan, maklum lokasi ini baru diserahkan ke anggota KTH dan dikelola oleh 40 anggotanya,” terangnya.
“Untuk malam hari, penerangan ditempat ini masih menggunakan diesel. Maklum aliran listrik belum masuk mas,” jelasnya saat ditemui media Sibernews.
Sukamto rekan Jukiyanto juga menjelaskan, untuk masalah kebersihan dan kenyamanan tempat wisata ini kita utamakan dengan menyiapkan tempat sampah dan beberapa fasilitas.
“Kami berharap kedepannya ada transportasi khusus yang bisa mengantar pengunjung untuk sampai ketempat wisata Banyu Meneng,” tegas Sukamto.
Deni wisatawan asal Lawang juga menuturkan pada media, berwisata di sini merasa nyaman, dikarenakan udaranya sejuk, tempatnya bersih, ombaknya tenang untuk berenang,” tuturnya.
“Pantai Banyu Meneng bersebelahan juga dengan Pantai Selok. Untuk tiket masuk cukup murah, hanya Rp. 10 ribu per orang dewasa untuk anak-anak tidak dipungut biaya dan untuk mobil atau motor tiketnya Rp. 10 ribu,” kata Deni.
“Mungkin untuk wisatawan yang berkunjung ketempat ini tetap harus mengikuti aturan tepat wisata, agar tidak mengeluarkan kata-kata jorok dan lainnya. Tentunya sopan-santun dan etika harus dijaga,” tandasnya. (Dwi)
