Jember, SIBERNEWS.CO.ID – Sosialisasi dan edukasi dengan semangat juang anti korupsi dan pungli yang sasarannya kepada KPM PKH (Program Keluarga Harapan) terutamanya di desa Prenggondani, Kec. Sumberjambe, Kab. Jember, Jawa Timur. Acara ini diselenggarakan oleh LSM Komunitas Pemantau Korupsi (KPK) yang bekerjasama dengan pendamping PKH desa Prenggondani.
Acara diselenggarakan pada Jum’at (23/12/2022) Pukul 08.00 WIB s/d selesai. Tampak hadir dalam acara yaitu Kapolsek Sumberjambe dan kepala Desa Prenggondani.
Disampaikan oleh Kapolsek Sumberjambe, “acara ini sangat positif bisa memberikan wawasan anti korupsi kepada masyarakat dan memberikan pendidikan pemberdayaan kepada KPM PKH agar supaya bisa mandiri yang produktif. Saya mendukung kegiatan ini demi tercapainya program pemerintah untuk KPM PKH terbebas dari Rentenir dan Bank,” Ungkap Kapolsek Sumberjambe, saat dalam sambutannya.
Ditempat yang sama, Kades Prenggondani menyampaikan apresiasi terkait acara tersebut, “saya sangat mengapresiasi atas acara ini, mungkin acara ini satu-satunya di Kabupaten Jember. Untuk peserta PKH jika menabung sesuaikan dengan kemapuan jangan sampek di paksakan. Janji PKH itu ditepati, yang salah satunya terbebas dari jeratan rentenir dan bisa sejahtera yang produktif.” Katanya, sambil berpamitan karena tidak bisa mengikuti acara sampai selesai.
Dilanjutkan oleh pemateri sosialisasi dalam hal ini adalah Subhan Adi Handoko, S.H., M.H., yang mana dia adalah ketua umum (Ketum) dari LSM KPK dan LBH-PEDULI HUKUM DAN HAM, “saya berterimakasih atas dukungan Muspika dan Pemerintahan Desa Prenggondani untuk menggelar acara sosialisasi dan edukasi ini, sasaran kami adalah KPM PKH yang ada di desa Prenggondani. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada ketua kelompok dan peserta PKH agar supaya bisa memanfaatkan bantuannya sesuai dengan kebutuhan.” Ungkapnya.
“Karena hasil survey tim kami dilapangan ada +_56% peserta PKH masih terjerat oleh Bank maupun BPR sedangkan mereka tidak mempunyai usaha yang berjalan. Artinya masih rentan bantuan PKH yang mereka terima untuk disetorkan kepada cicilan Bank maupun BPR tersebut, sedangkan tujuan besar kementrian sosial peserta PKH untuk mandiri secara produktif mengingat target setiap tahun graduasi(keluar) dari kepesertaan PKH yaitu 5% baik keluar secara sukarela ataupun keluar karena sudah sejahtera.” Tambahnya.
Dilanjutkannya, “saya sangat mendukung program gemar menabung untuk peserta PKH, dengan adanya trobosan seperti itu bisa dipastikan peserta PKH akan mempunyai uang tabungan yang nantinya bisa diminta untuk kegiatan usaha, untuk pendidikan anak, kesehatan, dll. Negara sudah hadir dan membantu warga miskin melalui program PKH itu, jadi mari kita kawal bersama karena hal ini mengkut kesejateraan rakyat secara luas.” Tutup ketua umum LSM KPK yang juga sebagai Advokat terkenal di wilayah Tapal kuda tersebut.
Wardiyanto, pendamping PKH desa Prenggondani juga mengungkapkan ucapan terimakasih karena programnya didukung oleh Muspika Sumberjambe dan Pemerintahan Desa Prenggondani, harapannya peserta PKH untuk mandiri dan sejahtera akan segera tercapai. Dukungan dari semua pihak apalagi LBH-PHH dan LSM Anti Korupsi (KPK) juga sudah mengapresiasi langkah-langkah kami ini, kami akan lebih inten untuk memberIkan arahan kepada ketua kelompok/ peserta PKH agar supaya cita-cita Negara untuk mengurangi angka kemiskinan benar-benar tercapai.” Pungkasnya.
Pantauan media ini di acara, para peserta PKH mengadakan simbolis menabung kepada Kapolsek Sumberjambe dan Pemateri dengan nominal Rp. 10.000,-. Hal ini menandakan suksesnya pendamping PKH wilayah Prenggondani sesuai arahan dan tujuan Kemensos yaitu peserta sejahtera dan mandiri secara produktif.(Revan)