SITUBONDO, SIBERNEWS.CO.ID- Hery Sampurno wartawan TV, tantang oknum serahkan diri ke polisi setelah sebelumnya beredar kabar 40 media terima THR, Kamis (10/4/2025).
Hery Sampurno yang sekaligus Ketua Kontri Pantura menyayangkan setelah namanya diduga dibawa-bawa oleh orang yang tidak bertanggung jawab (makelar)sebagai penerima Tunjangan Hari Raya (THR) dari sejumlah pengusaha dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Situbondo.
Pasalnya, informasi itu diperoleh dari para wartawan yang bertugas di Situbondo yang tersebar di sejumlah grup whatsapp. Tentu, hal itu menjadi perbincangan dan membuat resah para wartawan di kota Santri. Ironisnya lagi, bukan hanya nama dirinya yang didaftarkan dengan dugaan sebagai penerima THR akan tetapi ada sekitar 40 nama wartawan lengkap dengan nama medianya.
”Ya benar, saya secara pribadi mendapatkan info itu tadi sih. Kasak-kusuk teman wartawan dalam kasak-kusuk itu informasinya diduga ada sekitar 40 nama wartawan termasuk nama saya di sana. Informasi yang dapat entah benar atau tidak saya juga tidak tahu, katanya nama-nama itu disodorkan dalam momen menjelang lebaran. Apakah itu momen mencari THR atau gimana, informasinya ke sejumlah pengusaha hingga SKPD,” ujarnya.
Selain itu, Hery wartawan senior TV yang saat ini sebagai Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTi ) Tapal Kuda Situbondo, akan mencari data dan menelusuri informasi tersebut.
”Saya atas nama pribadi, saya mencoba mencari data info itu. Apakah memang benar nama-nama itu memang dan digunakan untuk mencari lebaran kita masih menelusuri. Tapi, pada prinsipnya dalam dunia jurnalistik hal itu tidak dibenarkan apalagi ada kode etiknya. Kalaupun benar itu terjadi, yang pasti secara pribadi sebagai wartawan TV One akan melaporkan terkait itu, “terangnya.
Sebelum melaporkan persoalan itu, Hery mengaku masih akan berkoordinasi dengan perusahaannya di Jakarta. Sebab, Ia saat ini masih di bawah naungan bendera TV One.
”Saya masih berkoordinasi dengan perusahaan terkait hal itu. Karena gimana-gimana saya masih di bawah bendera TV One, saya harus menginformasikan ini ke Jakarta. Siapa tahu, info ini bisa menjadi hal yang tidak baik bagi saya,” ucapnya.
Hery, hingga saat ini masih belum tahu siapa di balik kasus dugaan pencatutan nama 40 wartawan sebagai penerima THR. Namun, dia memiliki keyakinan bila itu benar terjadi pelakunya akan ketahuan dan ada kecurigaan pelakunya adalah orang yang memiliki profesi yang sama atau teman dari orang yang memiliki profesi yang sama.
” Kalau saya belum monitor, itu hanya kasak-kusuk teman wartawan. Yang pasti, yang bermain itu ya pasti orang yang saya duga yang profesi sama atau temannya profesi kita sama. Kan tidak mungkin, seandainya tukang becak akak menyebarkan nama itu sementara tidak seprofesi dengan kita. Sudah tersebar ke sejumlah whatsapp dalam waktu dekat orangnya akan ketemu, ” tegasnya.
Sementara itu Mas Hery yang juga sebagai praktisi hukum atau advokat ini, berharap kepada para pengusaha, SKPD dan OPD di Kabupaten Situbondo, bila ada orang atau oknum yang mengatas namakan wartawan dengan menyodorkan nama-nama para wartawan untuk meminta sesuatu seperti THR dan lainnya, agar melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada medianya. Ia, terang-terangan akan terus mencari kebenaran terkait isu yang sangat meresahkan di kalangan wartawan khususnya wartawan TV Nasional.
”Harapan cuma satu, setiap SKPD kan ada humas, OPD juga ada humas. Kalau memang ada oknum yang mengaku atas nama wartawan dan menyodorkan nama, alangkah baiknya melakukan konfirmasi kepada media tersebut. Kalau saran saya, tidak usah dikasih dan persoalan ini sudah kami konfirmasi ke para pengusaha dan juga pentinggi APH di Situbondo. Khusus wartawan TV Pokja IJTi Situbondo akan terus mencari kebenaran itu, karena isu sangat meresahkan di kalangan wartawan TV Nasional,” jelasnya.
(Uday)