Tulungagung, SIBERNEWS.CO.ID – Sebagai ketua Lembaga Pengawasan – KPK (Kebijakan Pemerintah dan Keadilan) mendengar Informasi berita bahwa ada Kepala sekolah Arogansi dan Satpam yg mengusir kunjungan Media terhadap kepala sekolah.
Endro segera mengumpulkan anggotanya meluncur ke SMA N1 Tulungagung. Atau SMARISTA.
Kurang lebih 1 jam endro kordinasi dengan Tosari Kepala sekolah SMA NI Tulungagung tersebut di ruang tunggu.
Disitu kedatangan Endro bersama anggota selain Silaturahmi, juga konfirmasi lgsung sama Kepala sekolah Tosari dan klarifikasi tentang adanya berita yang tayang terkait pengusiran Bayu dari media Online Jurnalpolri.com oleh Satpam dari pihak sekolah SMA N1 Tulungagung, waktu datang berkunjung untuk menemui Kepala sekolah. Selasa, 12 Oktober 2024.
Kalau memang betul kejadiannya dan kebenaran berita tersebut maka Satpam dari SMA N1 Tulungagung tersebut bisa dijerat dengan UNDANG-UNDANG PERS pasal 18 ayat 1 No 40 TH 1999 dengan denda 500jt atau kurungan penjara.
Kejadian tersebut tidak lupa juga mendapat protes dan kecaman keras dari himpunan media AWASI (Aliansi Wartawan Se-Indonesia)
Dalam pertemuan dengan Tosari Endro sempat menanyakan kronologi adanya kejadian pengusiran awak media yang ingin berkunjung di hari kamis tersebut.
Endro juga bertanya kepada Tosari kok bisa dalam berita pak Tosari tersebut bersifat arogan bila ditemui.
Kedua pertanyaan Endro dijawab dengan singkat oleh Tosari kalau dia merasa tidak arogan.
Dan terkait kronologi kejadian juga dijelaskan oleh Tosari dengan singkat, yang sebetulnya dalam pemikiran endro juga kurang puas dgn jawaban Tosari tersebut.
Tapi berhubung rasa haus dimana hari sudah siang sekitar jam 11 membuat kami berempat tidak Fokus pada materi argumentasi.
Sungguh Endro juga merasa heran dan bertanya dalam hati ,”Apa kepala sekolah SMA N1 Tulungaung Tosari tidak punya ruangan sendiri untuk menerima tamu.
” Betul tamu mau ditemui dimana itu hak kepala sekolah karena tempat kerjanya.jelas Tosari.
” Jujur saya sebagai Ketua LP-KPK mengkritik dan sangat kecewa pada Tosari dengan cara menerima kedatangan kami. Saya seakan tidak ada harganya sama sekali bertamu di SMA NI Tulungagung air minum gelasan Aqua saja tidak keluar (tidak ada)
Sudah puluhan kpl sekolah saya datangi bersama anggota -ya baru SMA N1 TUL tadi siang yang keadaanya sangat Kering kerontang.” kata endro
Sambil melihat jam tangan Tosari meminta maaf kalau ada kegiatan,Akan tetapi itu juga merupakan pengusiran kami secara halus dengan alasan ada kegiatan di sekolah.
Dengan cara merima tamu seperti yang dilakukan kepala sekolah Tosari yang seperti itu juga bisa di simpulkan kepala sekolah Arogansi dalam arti tidak konsisten dan seakan tidak perduli dengan siapa-siapa tamu yg datang baik media maupun LSM. **/edr
penulis : Bambang.