Malang, SIBERNEWS.CO.ID _ Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana menghadiri istighosah dan doa bersama yang digagas oleh Majlis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor PAC Turen di Masjid Baiturrohman, Desa Tanggung, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Minggu (13/11/2022) malam.
Doa bersama bertajuk Taubat Nusantara digelar untuk mendoakan Kabupaten Malang khususnya dan Indonesia secara umum agar dihindarkan dari segala bencana dan marabahaya.
Nampak hadir dalam kegiatan, ketua GP Anshor Gus Fatkhurrozi, pengurus Lesbumi PBNU Ki Ardi Purbo Antoro, wakil ketua Ansor Gus Ainun, Muspika, MWC NU, para kyai alim ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, GP Ansor, Banser, Muslimat, Fatayat, KNPI, Aremania, serta ratusan jamaah masyarakat sekitar Kabupaten Malang.
Sebelum istighosah dimulai, oleh pembawa acara, para undangan dan jamaah diminta berdiri untuk menyanyikan Lagu Indonesia Raya diikuti dengan Mars Yaa Lal Wathan.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis dalam sambutannya mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat Malang Raya terkait peristiwa Kanjuruhan.
“Kami dari Polres Malang, harus dan wajib untuk memohon maaf atas kekurangan, kekhilafan dalam kami bertugas menjadi pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat,” ucap AKBP Putu Kholis di Masjid Baiturrohman Turen, Minggu (13/11).
Kapolres menambahkan, pihaknya beserta seluruh anggota turut berbelasungkawa mendoakan seluruh korban tragedi Kanjuruhan.
“Kami terus mendoakan semoga seluruh korban yang mendahului kita, husnul khatimah. Kami mohon dukungan, doa restu, masukan agar kami bisa menjadi sesuai harapan masyarakat,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, ketua GP Ansor Gus Fatkhurrozi mengungkapkan bahwa bencana dan ujian terjadi karena perbuatan manusia.
“Oleh karena itu kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama bertaubat. Kita hadir disini bareng-bareng untuk intropeksi,” ungkap Gus Fatkhurrozi.
Tujuan Allah SWT memberikan musibah adalah agar semua kembali kepada jalan yang benar, lanjutnya.
“Kalau kita sregep istighfar, maka insyaallah Allah SWT akan menjauhkan azab dari kita semua,” pungkasnya kemudian diamini seluruh yang hadir.
Sementara itu, Ki Ardi Purbo dalam tauziahnya juga menitipkan pesan tentang pentingnya bersyukur terhadap segala nikmat yang diberikan Allah SWT. Juga menjaga hati dengan tetap beristighfar dan sholawat dalam menghadapi musibah.
Terkait peristiwa Kanjuruhan, Ki Ardi juga mengutarakan duka yang mendalam terhadap seluruh korban. Ia mengajak seluruh warga untuk bangkit dan tidak larut dalam kesedihan.
“Kalau kita larut dalam musibah itu, nanti kita akan dimarahi oleh Allah SWT,” tuturnya dalam bahasa Jawa.
Ki Ardi juga mengingatkan kepada yang hadir agar jangan sampai kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan seperti aksi damai ditunggangi oleh kepentingan pihak tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan situasi.
“Tidak usah mencari kesalahan orang lain, carilah kesalahan diri sendiri. Biarkan yang bertugas menuntaskan itu, kita tetap menjaga kestabilan, perdamaian dan kerukunan di Malang Raya,” pungkasnya.
Mengakhiri istighosah yang berlangsung hingga pukul 22.30 WIB tersebut, Ki Ardi mengajak seluruh yang hadir untuk berdoa demi kebangsaan dan kedamaian bersama. Kegiatan kemudian ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Rois Syuriah MWC Turen H. Suwandi. (hms/sl,dwi)