SITUBONDO, SIBERNEWS.CO.ID- Petik Laut adalah sebuah upacara adat atau ritual yang dilakukan oleh masyarakat nelayan sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas rezeki dan keselamatan yang diberikan dari hasil laut. Upacara ini biasanya diadakan di berbagai daerah pesisir, khususnya di pulau Jawa.
Petik Laut biasanya dilaksanakan pada bulan Muharram atau Suro dalam penanggalan Jawa, yang juga bertepatan dengan bulan pertama dalam kalender Islam.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Sugiono menuturkan, Budaya Upacara Petik Laut ini melibatkan berbagai kegiatan, seperti arak-arakan atau kirab budaya, kirab sesaji, larung sesaji, dan berbagai pertunjukan seni budaya, Selasa (8/7/2025).
“Upacara Petik Laut mencerminkan kearifan lokal masyarakat nelayan dalam menjaga hubungan baik dengan laut sebagai sumber kehidupan,” ujar Kades Kilensari Sugiono saat diwawancarai pada malam tasyakuran pembacaan 1.000 kali sholawat nariyah dan do’a bersama.
Selanjutnya, Sugiono menambahkan, besok sekitar pukul 08.00 WIB ada berbagai macam kapal nelayan dengan jumlah 30 kapal akan melaksanakan pelepasan Ghitek atau larung sesaji ke tengah laut.
“Untuk isi Ghitek ini ada berbagai macam, seperti kepala sapi, kaki sapi, ekor sapi, buah-buahan, sayuran dan berbagai macam lainnya, yang akan dihadiri langsung oleh Anggota DPRD Situbondo, Bupati atau Wakil Bupati, Forpimka Panarukan, TNI, Polri dan tamu undangan lainnya,” jelasnya.
(Uday)