Probolinggo, SIBERNEWS.CO.ID – Penjabat Wali Kota Probolinggo M. Taufik Kurniawan memimpin jalannya giat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo, di Singosari Room, Bale Hinggil, Kamis (14/11).
HLM TPID ini bertujuan untuk memperkuat sinergi mendukung stabilitas harga dan ketersediaan komoditas pangan jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
“Bentuk komitmen bersama untuk menjaga stabilitas inflasi jelang hari besar keagamaan nasional Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Kota Probolinggo. Tahun 2025 mendatang Presiden mancanangkan laju pertumbuhan itu delapan persen. Ini juga menjadi catatan krusial bagi kita,” ujar Taufik.
Orang nomor satu di Kota Bayuangga ini mengatakan, pada Rakornas Pengendalian Inflasi 2024, Presiden RI, memberikan arahan kepada Tim Pengendalian Inflasi Pusat maupun Daerah, untuk melakukan strategi pengamanan produksi, dan peningkatan efisiensi rantai pasok pangan.
“Jangan lupa, ada juga faktor lain juga yang harus dicermati. Ini penting karena kita berada dalam situasi Pilkada, di mana mungkin saja akan ada pengalihan bagi-bagi sembako atau pembelian sembako dalam jumlah besar-besaran. Minta tolong Satgas Pangan dipantau terus, ya. Termasuk kondisi-kondisi lain yang perlu kita cermati dan mungkin berpengaruh terhadap iklim investasi dan inflasi,” pesannya.
Senada dengan yang disampaikan Pj Taufik , Asisten Perekonomian dan Pembangunan Wawan Soegyantono mewakili Ketua Harian TPID setempat drg Ninik Ira Wibawati menyampaikan bahwa menindaklanjuti arahan presiden tersebut, TPID Kota Probolinggo telah melakukan berbagai langkah pengendalian inflasi dalam bingkai 4K. 4K tersebut meliputi aspek Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.
Lebih lanjut ia menjelaskan, langkah-langkah strategis yang diambil, dirancang untuk memastikan stabilitas inflasi yang berkelanjutan. Dengan inflasi yang terkendali, diharapkan akan tercipta iklim ekonomi yang kondusif, mendorong daya beli masyarakat, meningkatkan kepercayaan investor, dan memperkuat perekonomian secara keseluruhan. Stabilitas inflasi menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Menurut Wawan, meskipun tingkat inflasi di Kota Probolinggo pada triwulan tiga tahun ini dapat dikendalikan, namun TPID juga perlu mewaspadai tekanan inflasi pada permintaan jelang hari besar keagamaan nasional.
“Meskipun akan ada peningkatan inflasi, kami berharap ketersediaan pasokan pada momen HKBN tetap terjaga dan inflasi bisa menjadi pendorong kesejahteraan produsen di Kota Probolinggo,” harap Wawan.
Sebagai informasi, pada Oktober 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Kota Probolinggo sebesar 1,93 persen. Pada bulan tersebut terjadi inflasi year on year (y-on-y) Kota Probolinggo sebesar 1,93 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,62.
Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Kota Probolinggo bulan Oktober 2024 sebesar 0,20 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,37 persen.
HLM TPID Kota Probolinggo juga turut dihadiri oleh Deputi perwakilan Bank Indonesia Malang, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo, Perum Bulog Kancab Probolinggo, Kodim 0820 Probolinggo, Polres Probolinggo Kota dan sejumlah anggota TPID yang terdiri dari kepala perangkat daerah di lingkungan Pemkot Probolinggo.(nn)