banner 728x250

Diduga Kapal Perahu Berangkat Malam Hari Menuai Pertanyaan Aktivis Kepulauan Ra’as Madura

banner 120x600

Sumenep, SIBERNEWS.CO.ID _ Desas-desus terkait adanya dugaan perubahan trayek jadwal pemberangkatan kapal perahu dari pelabuhan dungkek kepelabuhan Raas menjadi sorotan aktivis Senior sekaligus masyarakat kepulauan Ra’as, Sucipto Abadi.

Karena menurut Sucipto Abadi, dugaan lolosnya BBM ilegal dari pelabuhan dungkek ke Raas terindikasi ada pembiaran dari Petugas Setempat, Karena barang tersebut di kirim dari pelabuhan dungkek, termasuk pengiriman tabung gas LPG 3 KG yang juga lolos begitu saja tanpa adanya pengawasan dan pencegahan yang di lakukan oleh petugas setempat.

“Ini sudah berlangsung selama kurang lebih 3 tahun berturut-turut pengiriman BBM yang di duga ilegal tersebut ke Ra’as mas, mangkanya harga BBM (solar) di kepulauan Raas mencapai Rp.8000, jadi kami masyarakat kepulauan Ra’as tidak pernah merasakan namanya BBM subsidi, karena harganya yang terlampau mahal,” ujar Aktivis Senior ini dengan nada tegas.

BACA JUGA :
Anggota LSM KPK Madura Menjadi Korban Percobaan Pembunuhan, Subhan Adi Handoko,.SH,.MH Angkat Bicara

Labih lanjut Sucipto Abadi menjelaskan bahwasanya pengiriman tabung gas LPG 3 Kg dari pelabuhan Dungkek yang di kirim ke kepulauan Ra’as itu diduga tidak mengantongi ijin.

“Kan itu jatah Desa Dungkek tabung gas LPG 3 Kg mas, tapi kenapa kok dikirim ke Pulau Ra’as, itu kan tidak boleh seharusnya mas, mangkanya gas LPG 3 disini mahal, bisa mencapai Rp.25.000 rupiah,” pungkas Sucipto Abadi Kepada kepada Sibernews.co.id Selasa(11/01/2022).

Dirinya meminta kepada pihak penegak hukum Polres Sumenep dan juga Polsek Dungkek untuk ikut mengawasi adanya dugaan pengiriman BBM ilegal tersebut, karena sudah 3 tahun lebih pengiriman BBM ilegal ini sepertinya lancar-lancar saja.

BACA JUGA :
Merayakan Hari Jadi, Cafe Boenkzoe Mengadakan Lomba Menyanyi

“Dengan maraknya dugaan BBM bersubsidi Dungkek yang masuk ke Ra’as tersebut, menyebabkan masyarakat kepulauan Ra’as tidak pernah menikmati BBM bersubsidi, karena harganya yang terlampau mahal,” tuturnya.

Sementara saat dikonfirmasi awak media Sibernews.co.id Kepala KSOP Kalianget, Supriyanto mengatakan, bahwasanya rute kapal perahu dari pelabuhan Dungkek ke Kepulauan Raas tidak ada yang berangkat malam hari, apalagi cuaca tidak memungkinkan, sangat bahaya tentunya.

“Demi keselamatan masyarakat yang melakukan penyebrangan, kami sudah menghimbau kepada Wilayah Kerja (Wilker) Dungkek untuk melakukan pengawasan mas, dan saya juga perintahkan Wilker Dungkek, kalau misalnya ada kapal yang berangkat tanpa ijin pemberangkatannya supaya ditindak tegas, apalagi sampek berangkat malam hari,” ungkap KSOP Kalianget.

BACA JUGA :
Pengiriman BBM Diduga Tidak Kantongi Ijin Pemerintah Terkait Terkesan Tutup Mata

Hal senada juga disampaikan Wilker Syahbandar Dungkek Abu Yasit, bahwa tidak ada trayek malam, kecuali carteran yang memang betul-betul mendesak.

“Tidak ada trayek pemberangkatan malam mas, kalaupun ada itu diluar sepengetahuan saya, dan berangkatnya tanpa SPB, sekali lagi itu diluar sepengetahuan saya,” tutupnya.(Red)