Bondowoso,SIBERNEWS.CO.ID – Sejumlah SPBU di Kabupaten Bondowoso terlihat sepi karena stok BBM jenis pertalite, pertamax dan solar kosong. Kejadian ini sejak Sabtu 26 Juli 2025 kemarin.
Pantauan awak media warga pun mulai panik karena ketersediaan bensin, khususnya pertalite disejumlah SPBU kosong.
Pengawas SPBU Grujugan Hastri dian sutrisno saat dikonfirmasi melalui Joni dwi saputro menyampaikan bahwa,persediaan BBM untuk pom bensin grujugan mulai sabtu kemarin sudah habis karena kendala pengiriman.
“Sudah mulai kemaren pom grujugan stok habis mas,kendala pertamina Banyuwangi tersendat pengiriman karena macet evek penutupan jalur gumitir”Pungkasnya.
Sekalipun kota Jember dan Bondowoso mengalami kesulitan BBM sejenak akan tetapi Pom Bensin sudah melakukan stok kirim dari kota Surabaya.
“Masyarakat tidak usah panik karen pengiriman ke Pom Grujugan untuk BBM sudah dikirim dari Surabaya Per Jam 09:00 kendaraan tangki sudah sampai di Probolinggo mas”jelasnya.
Manager SPBU Nangkaan, Dista, mengatakan bahwa hari ini Minggu (27/7/2025) pagi, pihaknya sudah menerima kiriman BBM jenis pertalite dan solar. Karena kemarin memang ada keterlambatan pengiriman gara-gara kemacetan di Banyuwangi.
“Sempat kosong BBM,tapi saat ini sudah ada BBM mas”jelasnya.
Sekalipun sejenak BBM habis Pihak Manager beberapa pom bensin Bondowoso,Jember dan Situbondo menghimbau agar masyarakat tak panik.
Terkait ketersediaan BBM di SPBU di wilayah Bondowoso, pihak SPBU sudah menerima pemberitahuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso agar menginformasikan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan panic buying.
“Diinformasikan terkait penutupan jalur Gumitir dan adanya kemacetan di Ketapang untuk pengiriman BBM dari Banyuwangi mengalami kendala keterlambatan” isi imbauan tersebut diterima pihak SPBU.
Lebih lanjut isi imbauan itu, di mana pihak Pertamina telah upayakan yang dilakukan sudah berkomunikasi intens perihal prioritas pengiriman BBM untuk wilayah Bondowoso dan dilakukan perbantuan dari terminal BBM Surabaya dan Malang.
“Mohon bantuan menginformasikan ke masyarakat untuk tenang dan tidak melakukan panic buying,” akhir imbauan.(Red)