banner 728x250

Balad Grup Taklukkan Dua Negara Besar Menjadi Raja Lobster Dunia

banner 120x600

SITUBONDO, SIBERNEWS.CO.ID- Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Grup) memulai langkah besar dalam industri perikanan Indonesia. Dengan visi menjadikan Indonesia sebagai raja ekspor lobster dunia, perusahaan ini dipimpin oleh HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy.

Haji Lilur sapaannya merupakan pemuda asli Situbondo, Jawa Timur, yang merupakan cicit Ken Arok sukses berbisnis Lobster dengan menaklukkan dua Negara besar yakni Indonesia dan Vietnam, bahkan ia mendapatkan julukan Raja Lobster dunia.

“Kita harus berani melawan praktik korupsi dan mafia ekspor Benih Bening Lobster (BBL) yang telah lama menghantui sektor perikanan Indonesia,” tegas pria yang akrab dipanggil Lilur.

BALAD Grup telah memindahkan keramba dari Situbondo ke Teluk Pangelek, Sumenep, Madura, dengan target membudidayakan 500 juta ekor lobster dalam 10 tahun. Perusahaan ini juga telah mendapatkan kontrak awal dengan dua perusahaan besar Tiongkok.

BACA JUGA :
Untuk Sedekah Oksigen, Pengelola Wisata Beach Forest Lakukan Reboisasi & Pengkayaan Tanaman

“Kita tidak hanya ingin menjadi eksportir terbesar, tetapi juga ingin membuktikan bahwa Indonesia bisa bersaing secara adil dan transparan di pasar global.” ujar pemuda sukses asli Situbondo.

Lilur menegaskan, pihaknya tidak hanya menjadi pionir budidaya lobster nasional. Namun, BALAD Grup sudah mengambil langkah strategis dengan mematuhi seluruh regulasi dalam negeri maupun internasional. Mengacu pada PERMEN KKP No. 7 Tahun 2024.

“Bahkan, BALAD Grup sudah mulai mengurus legalitas di dua negara: Indonesia dan Vietnam, demi memastikan proses budidaya dan ekspor lobster berjalan sesuai aturan,”bebernya.

BACA JUGA :
Bupati Situbondo Karna Suswandi Ingatkan 172 Peserta Kewirausahaan Jadi Bibit Unggul Kurang Angka Pengangguran

Dalam berbudidaya lobster, lanjut Lilur, pihaknya berani mengungkap praktik mafia ekspor Benih Bening Lobster (BBL), yang diduga dilakukan oknum di Kememterian Kelautan dan Perikanan (KKP).

“Modusnya mereka memanipulasi regulasi, menciptakan dokumen palsu, dan mengekspor BBL secara ilegal dalam jumlah besar tanpa komitmen nyata terhadap budidaya lobster di dalam negeri,”katanya.

Lilur menegaskan, dirinya yakin Indonesia akan mampu bersaing dengan Vietnam, dalam ekspor lobster. Terbukti, BALAD Grup sudah mendapat kontrak awal dari dua perusahaan besar di Tiongkok, yakni Perusahaan perikanan swasta China dan BUMN perikanan China.

“Dengan tekad bulat melawan mafia lobster, BALAD Grup optimis ekspor lobster Indonesia bisa dimulai pada Agustus 2025 mendatang, sehingga lebih cepat lima tahun dari target pemerintah,” tandasnya.

BACA JUGA :
Jelang Nataru Kasat Lantas Situbondo AKP Andy : Titik Rawan Di Baluran Dan Waspada Cuaca Ekstrime

(Uday)