SITUBONDO, SIBERNEWS.CO.ID- Penerangan jalan umum (PJU) yang seharusnya menjadi akses untuk membuat rasa aman bagi pengendara yang melintas namun dengan PJU yang mati di beberapa titik di jalur pantura Panji Kecamatan Panji hingga Landangan Kecamatan Kalongan membuat rasa khawatir bagi pengendara yang melintas, Minggu (4/5/2025).
Dari pantauan dilapangan, ada sekitar 35 PJU yang mati bersumber dari anggara Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2022 dan 2023 yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Situbondo Bidang Sarpras.
Salah satu pengendara Edo Syahputra (28) warga Kapongan mengatakan, untuk PJU yang mati ini sudah lama namun tak kunjung diperbaiki.
“Setiap hari saya lewat Pantura Kapongan sampai kota mas karena pekerjaan saya ada di kota, dan sering pulang malam sehingga kadang khawatir untuk pulang apalagi kendaraan yang melintas seperti truk dan bus melaju dengan kecepatan tinggi bahkan mengambil jalur berlawanan,” ujarnya saat ditemui di warung sekitar wilayah Kapongan.
Mohammad ikhsan (38) warga Desa Peleyan berharap, aparat penegak hukum (APH) agar mengusut puluhan PJU yang mati, apalagi anggaran yang dikucurkan bernilai fantastis menyentuh angka miliaran.
“Kami berharap APH secepatnya mengambil tindakan dan mengusut Dinas yang mengerjakan proyek PJU, APH juga diminta transparan dalam menegakkan hukum,” harapnya.
Kabid Sarpras Dinas Perhubungan Situbondo yang juga menjabat PLT Kesra Pemkab Situbondo H. Iwan Subhakti saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsAppnya pada senin (28/4/2025) mengatakan, ia masih diluar kota ada acara kesra.
“Saya masih diluar kota mas acara kesra, tggu saya datang aja mas, Rabu terakhir,” ujarnya melalui pesan singkat WhatsApp.
Iwan Subhakti menuturkan pada Kamis (1/5/2025), ia ada rapat dengan Kemenag terkait pemberangkatan haji.
“Waalaikum salam hari ini saya ada rapat dengan kemenag terkait pemberangkatan haji mas,” tuturnya.
Di sisi lain tokoh pemuda Desa Seletreng Kapongan H. Sadik menyayangkan sikap seorang ASN yang mendapatkan amanah dalam pengerjaan proyek PJU yang terkesan membiarkan tetap dalam keadaan mati.
“Sekitar pada bulan 2 ada bencana hujan deras disertai angin kencang dan membuat pohon-pohon pada tumbang dijalur pantura mulai dari panji sampai pandangan dan mengenai PJU bahkan ada yang roboh ke jalan, nah sampai sekarang belum diperbaiki mas jadi banyak pengendara yang khawatir terjadinya kecelakaan apalagi saat malam hari banyak kendaraan bus maupun truk dalam kondisi kencang saat berkendara, kami berharap APH secepatnya mengatasi persoalan tersebut,” harapnya.
(Uday)