banner 728x250
jember  

Viral! Pemuda NTT Rela Jauh-Jauh ke Jember Jawa Timur Melamar Kekasihnya, Malah Ditolak Keluarganya

banner 120x600

Jember, SIBERNEWS.CO.ID _ Sakit tanpa berdarah, ungkapan ini sangat tepat untuk menggambarkan kisah cinta Ismail Langga, seorang pemuda dari Nusa Tenggara Timur (NTT).

Perjuangannya untuk menemui dan melamar kekasihnya di Jember, Jawa Timur, terhalang oleh ketidakrestuan keluarga sang perempuan.

Belum sembuh luka di hatinya, Ismail harus menghadapi kenyataan pahit, yaitu terlunta-lunta di kampung orang. Dia terpaksa menginap di masjid dan mendapatkan bantuan dari warga setempat untuk tempat tinggal sementara sebelum akhirnya pulang ke NTT.

“Kenal di TikTok, pacaran selama 8 bulan, menepati janji untuk bertemu dan menuju hubungan yang lebih serius, tapi ternyata itu hanya ilusi,” demikian tertulis dalam keterangan video tersebut yang dikutip pada Kamis (12/9/2024).

BACA JUGA :
Beberapa Organisasi Wartawan Di Jember Turun Kejalan, Tolak RUU Penyiaran

Singkat cerita, kisah ini bermula dari perkenalan Ismail dengan seorang gadis asal Jember melalui TikTok. Mereka menjalin hubungan pacaran meskipun belum pernah bertemu selama 8 bulan.

Ketika merasa sudah mantap untuk melanjutkan hubungan mereka, Ismail Langga memutuskan untuk mengunjungi rumah kekasihnya. Ia melakukan perjalanan jauh selama 5 hari dengan kapal dari NTT ke Jember. Namun, setibanya di rumah kekasih, usahanya sia-sia dan harus menelan kenyataan pahit.

BACA JUGA :
Mitigasi Jalur Rawan Jelang Nataru, Polres Jember Sisir Jalan di Gunung Gumitir

Ismail tidak ditolak oleh kekasihnya, melainkan oleh keluarga sang perempuan. Hal ini terlihat dalam video lain yang menunjukkan momen ketika kekasihnya menangis karena tidak mendapat restu dari keluarganya.

“Kalau kamu kasihan dengan lelaki itu, terserah kamu. Tapi jangan coba-coba menghubungi kami (keluarga) jika ada sesuatu yang terjadi dengan kehidupanmu nanti,” kata suara perempuan dalam video tersebut.

Belakangan diketahui bahwa Ismail sudah dalam perjalanan pulang ke NTT. Ia dibantu oleh ketua RT setempat, bahkan diberikan ongkos untuk kembali ke kampung halamannya.(Red)