banner 728x250

Berprofesi Sebagai Pedagang Bakso, Pak Toyo Warga Grujugan Kidul Bondowoso Omsetnya Ratusan Ribu Perhari

banner 120x600

Bondowoso, SIBERNEWS.CO.ID _ Semangat mencari nafkah untuk seorang laki laki apapun dikerjakan demi sang kluarga tercinta, P.Toyo 55tahun warga desa Grujugan Kidul Bondowoso,merupakan laki laki paruh baya yang berprofesi sebagai pedagang bakso yang stanbynya didepan balai desa Grujugan kidul jalur jalan Bondowoso  Tamanan,dalam omsetnya setiap hari mampu meraup keuntungan sampai 700rb perharinya , Senin 15/01/2024.

Toyo saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa dirinya bergelut menjadi pedagang bakso mulai tahun 1989 sampai sekarang,dia mampu menyelesaikan anak pertamanya sampai lulus sekolah menengah atas,profesinya mampu pula menafkahi kluarga dengan menjual bakso setiap malam,anehnya lagi bakso yang dirinya sajikan kepada konsumen atau pembeli buka jam malam sekitar jam 21:00 sampai dini hari jam 03:00,dirinya mulai dari tahun 1989.

BACA JUGA :
Polres Bondowoso Gelar Bakti Sosial Dalam Rangka Hari Jadi Satreskrim Yang ke 77 Tahun 2024 di Daerah Terpencil

“Saya berprofesi sebagai pedagang bakso ini mulai tahun 1989 mas,alhamdulilah minimal omset saya perhari antara 500rb sampai 700rb,yah cukuplah untuk makan kluarga mas”jelas Toyo.

Dalam istirahatnya Toyo hanya memejamkan mata hanya satu jam untuk istirahat,buka lapak dimulai dari jam 21:00 sampai jam 04:00 dan istirahat sampai jam 05:00 lalu mempersiapkan untuk belanja ke pasar induk Bondowoso hingga proses giling adonan sampai jam 13:00 dilanjutkan pembuatan pentol bakso hingga jam 20:00, setelah pentol masak persiapan untuk buka lapak,demikian yang dilakukan Toyo setiap hari mulai Tahun 1989 sampai sekarang.

BACA JUGA :
Korupsi Dana Desa Mantan Kades Lombok Wetan Ditahan Polres Bondowoso

“Saya merasakan tidur tiap harinya selama satu jam mas,dari buka lapak sampai proses pembuatan pentol,tapi saya bersyukur bisa diberikan kesehatan”pungkas Toyo sapaan Akrabnya.

Nikmat tuhanmu yang mana yang kamu dustakan,nuansa kata mutiara yang dapat ditiru dengan romantika sang penjual bakso warga desa grujugan kidul ini,karena setiap kehidupan berbagai macam profesi dilakukan dan cerita akhir perbanyak bersyukur.(Red)