Bondowoso, SIBERNEWS.CO.ID – Program pemerintah untuk mensejahterakan warganya melalui bantuan (PKH) Program Keluarga Harapan, namun berbeda dengan yang di alami Suyati warga Dusun Posong Rt, 14 Rw, 007, Desa Tapen, Bondowoso, meskipun terdaftar sebagai (KPM) Kartu Penerima Manfaat namun tidak pernah menerima bantuan tersebut, karena kartu ATM di pegang oleh salah satu Perangkat Desa yang berinisial SN, setelah rame jadi perbincangan kartu ATM baru diserahkan. (Rabu,14/06/2823)
Saat dikonfirmasi oleh awak media, Junaidah putri dari Suyati menerangkan, ” iya mas saya mengetahui bahwa bantuan tersebut sudah cair setelah mendapat penjelasan dari pihak pendamping PKH Desa Tapen yaitu Aisyah, bahwa bantuan PKH yang Rp.900.000 yang disalurkan melalui PT POS sudah dapat di ambil, namun setelah kami mendatangi Kantor POS Klabang uang tersebut sudah ada yang mengambil gitu mas, karena sebelumnya kartu ATM di pegang Oleh perangkat yang berinisial SN, “terangnya
Berbeda dengan yang di alami Sutikno saat menjelaskan kepada awak media “bantuan PKH atas nama ibu saya atas nama Suryati warga Dusun yang sama, meskipun namanya terdaftar di DTKS namun tidak pernah menerima bantuan tersebut mas, karena menurut keterangan ibuk kartu ATM dulunya di minta oleh perangkat desa yang berinisial SN, terkecuali bantuan PKH yang di salurkan PT POS melalui desa yang bersangkutan dapat, kalau bantuan disalurkan melalui ATM yang bersangkutan tidak pernah menerima mas, “pungkasnya
Masih kata sutikno, “setelah kami pertanyakan keberadaan kartu tersebut kepada perangkat yang berinisial SN, mengatakan bahwa kartu tersebut hilang dan di sarankan buat kartu ATM kembali, yang membuat janggal kenapa kalau bantuan yang di salurkan lewat desa ibu saya dapat dan setelah kami cek ternyata bantuan yang di salurkan melalui ATM itu lancar dan sudah ada yang mencairkan, “imbuhnya
Saat di konfirmasi di ruangan Kepala Desa Tapen SN mengatakan, ” saya mengakui bahwa memang benar kartu ATM yang atas nama suyati ada di saya, sudah saya kembalikan awal 2023, sedangkan kartu ATM yang atas nama Suryati saya tidak tau mas, jika warga menuduh saya sudah mengambil uang bantuan tersebut akan saya ganti berapapun juga gitu saya tidak mau pusing, “tuturnya
Kepala Desa Tapen Kusniadi menerangkan saat mediasi, “tolong cepat diselesaikan kalau bisa secara kekeluargaan, jika tidak ada penyelesain di balai monggo terserah pelapor jika ingin menempuh jalur hukum, saya selaku kepala desa mendukung penuh, tolong usut tuntas demi nama Desa dan warga saya, jika terbukti perangkat saya ada yang menyalai tugas dan wewenangnya saya tidak segan-akan memberikan sangsi, “terangnya.(Rahman/indra)