banner 728x250

Tanggul Kali Petung Jebol Lululantakan Tambak Bandeng Jelak Warga Tuntut Ganti Rugi

banner 120x600

Pasuruan, SIBERNEWS.CO.ID _ Tak mampu menahan kiriman debit air besar, tanggul kali petung jebol lmeululantakan tambak warga, mengakibatkan puluhan petani tambak bandeng jelak mengalami kerugian besar karena gagal panen dan tak hanya itu akibat dampak yang ditimbulkannya petani tambak juga berpotensi kehilangan mata pencahariannya sehari-hari.

Tampak turun langsung kelokasi tanggul sungai yang jebol, tepatnya dibagian utara wilayah Jelak rejo, Kelurahan Blandongan Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan, antara lain Ketua DPRD Kota Pasuruan H. Ismail Marzuki Hasan, S.E, bersama Camat Bugul Kidul, Kota Pasuruan Alyasa Akbar, didampingi Hendra, selaku pengawas dari dinas Pekalen PU SDA Provinsi Jawa Timur, yang memiliki kewenangan dan kebijakan serta pertanggung jawaban penuh terkait pengelolaan dan perawatan sungai.

Adapun juga turut andil hadir dilokasi kejadian bersama petani tambak bandeng jelak, Mas Huda selaku tokoh pemuda juga sekaligus ketua RW di Pedukuhan Bintingan yang mayoritas warganya terkena dampak jebolnya tanggul kali petung mengatakan, turut prihatin dan sangat menyayangkan kejadian tersebut yang berdampak kerugian besar kepada masyarakat khususnya petani tambak bandeng jelak karena gagal panen.

BACA JUGA :
Polres Situbondo Berhasil Ringkus 2 Tersangka Pengedar Okerbaya

Selain itu menurutnya, tokoh pemuda yang akrab disapa Huda dan exsis dengan group Alenteng Aliyer ini, tak hanya kerugian gagal panen yang ditafsirkan total keseluruhan bisa mencapai kisaran ratusan juta rupiah warga petani tambak bandeng jelak juga terancam kehilangan mata pencahariannya, karena dampak lumpur banjir yang masuk ke lahan tambak dan bandeng serta udang yang merupakan budidaya mayoritas petani tambak tidak bertahan diair berlumpur.

“Sangat perihatin melihat kondisi seperti ini karena yang jelas dampaknya tidak hanya gagal panen yang dialami para petani. Tapi juga terancam kehilangan sumber mata pencaharian untuk hidup sehari-hari, “tandas Huda.

Lebih lanjut Huda mengatakan, jebolnya tanggul kali petung tersebut tidak etis jika diberlayakan sebagai bencana alam biasa, karena ada unsur sebab akibat yang terjadi dan harus di pertanggung jawabkan, untuk itu bersama masyarakat pencari keadilan pihaknya berharap dan meminta kepada pemerintah baik daerah maupun provinsi hinggah pusat melalui dinas terkait agar mengganti kerugian yang dialami khususnya oleh warga petani tambak bandeng jelak.

BACA JUGA :
Gerak Cepat Polres Jember Dirikan Tenda Darurat, Tangani Gedung Sekolah Amruk Akibat Diterjang Angin

“Dalam hal ini kami selaku masyarakat pencari keadilan berharap pemerintah lebih bijak menyikapi kejadiannya. Ini bukan bencana alam biasa tapi dugaan kami jelas ada faktor sebab akibatnya entah kelalaian atau faktor lainnya yang harus diusut tuntas. “lanjutnya.

Halnya Huda menambahkan, normalisasi yang baru selesai sebulan sebelumnya ini oleh dinas terkait, dianalisahkan sebagian besar masyarakat hanya buang-buang anggaran. Pasalnya yang dilakukan hanya peninggihan tanggul bukannya pengerukan sendimen mengakibatkan pendangkalan. “itupun tidak sampai keutara akibatnya yang terjadi sekarang ini, sungai dangkal tidak mampu memuat debit air besar dan sasarannya tanggul jelas jebol.”imbuhnya

Sementara didapat keterangan tambak terdampak jebolnya tanggul kali petung dari pengakuan para petani tambak diperkirakan kurang lebih 20 sampai 30 tambak dengan tafsiran kerugian mencapai ratusan juta rupiah dan atas kejadian ini petani tambak berharap yang disampaikan melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pasuruan, bisa mengajukan tuntutan ganti rugi kepada dinas yang bertanggung jawab terkait kali petung.

BACA JUGA :
Gema Gebyar Kesenian Janger Pada Malam Puncak HUT RI ke- 78 Desa Tulungrejo

Hingga berita ini diterbitkan belum ada jawaban keterangan dari pengawas dinas pekalen PU SDA Provinsi Jatim, mesti sudah dihubungi melalui chat Whatsap guna klarifikasi terkait hal tersebut.(sofi)