Pasuruan, SIBERNEWS.CO.ID _ Bak menari diatas penderitaan masyarakat, beberapa petugas dari PTKAI Pasuruan -Jember tidak memperhitungkan dampak dan akibat yang ditimbulkan, diduga dengan sengaja telah berbuat ulah yang menyebabkan dampak pendangkalan terhadap sungai sehingga berpotensi mengakibatkan terjadinya banjir.
Bagaimana tidak,! jelas terpantau kamera Jurnalis SIBERNEWS.CO.ID saat ada dilokasi tepatnya di Jembatan Bokwedi Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan, tampak beberapa petugas PTKAI sedang menggali dan menarik tanah bekas banjir yang menumpuk dibawa rel kereta api menggunakan cangkul, sekrob serta diesel untuk menyemprot tanah dibuang ke aliran air, yang sudah tentu mengakibatkan sungai menjadi dangkal.
Adapun diketahui diarea jembatan tersebut sangat rawan menjadi langganan banjir, terbukti dimusim hujan sebelumnya banjir hampir setiap hari terjadi dan korbannya jelas masyarakat, karnanya pemerintah mulai dari tingkat provinsi, Daerah hingga Wilayah terlebih Kecamatan dan Kelurahan setempat terus berupaya mencari solusi guna penanggulangannya.
Salah satunya yang dilakukan dan masih berjalan saat ini yaitu normalisasi sungai oleh dinas terkait hinggah keujung hilir. Namun sebaliknya dan menyimpang dari yang seharusnya, beberapa petugas PTKAI justru melakukan tindakan tak senono yang disinyalir bisa mengakibatkan terjadinya banjir.
Saat dimintai keterangannya, salah satu petugas menyebutkan sebagai pelaksana UPT Jembatan dari PTKAI adalah Rachman, mengaku sengaja membuang tanah yang menumpuk akibat lumpur banjir tersebut kedalam aliran sungai, karena kekurangan tenaga kerja, selain itu juga terbentur oleh deadline waktu yang harus selesai cepat.
“Saya selaku pelaksana UPT Jembatan dari PTKAI kenapa.? Iya memang tanahnya kita masukan kesungai terus masalahnya apa.? tenaga kerja kita dikit kalau mau menaikan keatas kapan selesainya. Sedangkan kita juga dituntut cepet selesai. Dan juga mau dibuang kemana.”jawabnya rada nada ketus
Lebih lanjut saat ditanyakan sistim kerjanya berikut anggaran untuk pekerjaan tersebut Rachman mengatakan, “ini memang bagian dari tugas kerja saya dan teman-teman. Kalau anggaran, anggaran apa saya kesini setiap hari hanya dikasih uang bensin saja. Tapi kalau memang tidak diperbolehkan dibuang kesungai, coba saya koordinasikan lagi dengan atasan saya,”ujarnya. Jumat (25/11/2022)
Sementara atas kejadiannya, masyarakat sangat menyesalkan ulah yang diperbuat oleh beberapa petugas PTKAI ini, pasalnya dianggap sangat tidak menghargai upaya yang sudah dilakukan oleh sesama instansi atau opd yang lain. Dan terlebih dianggap lalai terkesan mengabaikan kepentingan masyarakat.(sofi)