banner 728x250

Achmad Sazali Koordinator Nasional Barusan Puan Maharani

banner 120x600

Jakarta, SIBERNEWS.CO.ID _ Partai Nasdem secara resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) di 2024. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, di Nasdem Tower, Gondagdia, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022) lalu.

Tentunya Deklarasi ini mendapat tanggapan yang kurang baik dari berbagai pihak mengingat posisi partai Nasdem dalam koalisi pemerintahan Jokowi.

Halnya disampaikan Koordinator Nasional Barisan Puan Maharani Achmad Sazali, menilai bahwa Partai Nasdem belakangan ini secara fulgar telah mempertontonkan kepada Public hal yang tidak baik bagi pembelajaran politik kepada rakyat Indonesia, terkait langkah-langkah politiknya dalam membangun koalisi dengan partai Demokrat dan PKS yang memposisikan diri sebagai oposan pada pemerintah Jokowi.

Bentuk langkah konkrit Surya Paloh, dalam membangun koalisi dimaksud tergambar dari mencalonkan anies baswedan sebagai calon presiden 2024.”betul bahwa kita harus menghormati semua sikap politik pihak manapun dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara namun kurang elok dan dinilai kurang sopan serta jika bicara soal kepatutan idealnya Nasdem harus mengundurkan diri terlebih dahulu dari koalisi pemerintahan Jokowi.”tandas Achmad Sazali.

Secara etika politik, dalam kapasitas partai koalisi pendukung Jokowi mengumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024 oleh partai nasdem sangat tidak etis, pasalnya sosok tersebut selama ini dikenal sebagai pihak oposisi yang bertolak belakang dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA :
Perhutani Bondowoso Laksanakan Sosialisasi Bersama Ijen Geopark

Koordinator Nasional Barisan Puan Maharani Achmad Sazali, meminta Surya Paloh dan partai nasdem menunjukkan sifat kesatrianya dengan menyatakan diri mundur dari kabinet Presiden Jokowi dan menarik semua kades Partai Nasdem yang menjadi Menteri dalam kabinet Jokowi,”kita ketahui bahwa beberapa kader Nasdem tergabung dalam kabinet Jokowi yakni, Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian, Johnny G Plate Menteri Kominfo dan Siti Nurbaya Bakar sebagai Menteri Kehutanan. Kami Barisan Puan Maharani sangat alergi pada sikap politik yang ambigu, satu sisi seolah mendukung padahal cuma mengambil keuntungan, di sisi lain bersikap kontra produktif.”ujarnya

Selain itu Ketidak layakan secara etika politik dalam deklarasi ini adalah Anies, yang berstatus masih sebagai Gubernur DKI Jakarta, sehingga terkesan seperti merasa paling JUMAWA dalam politik padahal kita semua tahu perolehan suara Partai Nasdem dalam Pemilu 2019 yang lalu.

Achmad Sazali juga mengatakan jika Surya Paloh dan Partai Nasdem tidak memiliki cukup nyali untuk menunjukkan sifat Ksatrianya maka pihaknya kan mendesak Presiden Jokowi, untuk segera mengambil keputusan tegas memecat Syahrul Yasin Limpo cs dari kabinet pemerintahan sekarang. Karena menurutnya tidak akan ada maksimalisasi kerja dari tiga Menteri tersebut yang tentunya berimplikasi pada tidak optimalnya kerja kabinet Jokowi, dikarenakan posisi Syahrul Yasin Limpo cs ini dapat kami analogikan seperti Duri Dalam Daging.

BACA JUGA :
Tingkatkan Perekonomian, Nasim Khan Gelar Sosialisasi Pendampingan Wirausaha di Bondowoso

Saat ini Indonesia sedang berduka dimana telah terjadi tragedy di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) yang menelan korban ratusan jiwa rakyat Indonesia, kemudian bencana gempa bumi berkekuatan 5,8 Skala Richter yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara, artinya, Terlepas siapapun yang ingin dicalonkan oleh Partai Nasdem namun dalam situasi Bencana kemanusiaan yang baru saja kita alami sangat tidak elok dan menunjukan bahwa mereka tidak memliki rasa empati terhadap situasi ini.

Karenanya Presiden Jokowi pun enggan berkomentar terkait manuver Surya Paloh dengan Nasdemnya, bahkan Presiden Jokowi menegaskan bahwa INDONESIA SEDANG BERDUKA. Jelas hal ini tidak juga memperlihatkan ketidakpekaan dan rasa empati kepada keluarga korban yang sedang berduka.

Adapun yang hari ini bahkan dunia bersimpati dengan mengheningkan cipta sebelum pertandingan sepak bola di belahan dunia. “Mengingat moment Pilpres juga masih lama dan tak sepatutnya dalam situasi seperti ini ada deklarasi semacam ini lagi, harapannya semua elemen harus bersabar dan menjujung nilai kemanusian bukan malah mempertontonkan sikap ambisius ditengah rakyat Indonesia yang sedang berduka dan sikap seperti ini akan semakin menambah duka rakyat Indonesia,” lanjut Achmad Sazali.

BACA JUGA :
Dalam Rangka Kegaiatn G-20 Pengamanan Laut Selat Bali Lakukan Simulasi

Untuk itu demi maksimalisasi kerja di Dua Tahun terakhir masa jabatan Presiden Joko Widodo dan Kabinetnya, Koordinator Nasional Barisan Puan Maharani Achmad Sazali, meminta Jokowi mengusir semua Sengkuni dan membersihkan Diri Dalam Daging yang ada di Kabinetnya, dengan memecat Syahrul Yasin Limpo CS dari Kabinet Pemerintahan Jokowi saat ini.

“Saya minta agar semua pihak dan semua Instrumen Bangsa ini untuk fokus terlebih dahulu pada tragedi kemanusiaan yang sedang menimpa saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air saat ini.”pungkasnya. (tim)