banner 728x250

Miris.!!! Beberapa Petugas PDAM Kota Pasuruan Geruduk Rumah Nenek 70 Tahun Copot Meteran Air

banner 120x600

Pasuruan, SIBERNEWS.CO.ID _ Kejadian yang diduga sangat tidak memanusiakan manusia dilakukan oleh beberapa petugas dari PDAM Kota Pasuruan, dengan datang beramai-ramai geruduk salah satu rumah warga untuk mencopot meteran air PDAM karena belum melakukan pembayaran yang terlambat beberapa bulan.

Perlu di ketahui rumah warga yang digeruduk petugas PDAM dan dicopot meteran airnya tersebut rumah milik warga Kelurahan Bukwedi, Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan, seorang nenek tua atau lansia berusia sekira (70) tahun, yang tinggal berdua dengan cucu perempuannya memiliki keterbatasan mental dan hidup seadanya menopang dari bantuan saudara juga dari bantuan pemerintah.

Turut menyikapi kejadian ini, Anderias Whuisan SE. SH. selaku Ketua LBH MP mengungkapkan, sebelumnya nenek melalui salah satu cucunya sudah berusaha menjelaskan kepada beberapa petugas, jika keterlambatan membayar rekening PDAM tidak berdasarkan pada fakta kesengajaan atau kelalaian, namun sebelumnya sudah pernah di ajukan permintaan bantuan keringanan pembayaran kepada kepala dinas atau OPD terkait, yang mana diterima langsung oleh H. Khoirul dengan respon yang sangat baik dan rekening pembayaran pun diminta dengan dalil mulai saat itu akan ditanggungnya. Namun tetap tidak di hiraukan oleh beberapa petugas yang menggeruduk rumah nenek tersebut, dan tetap saja memutus dan membawa meteran air PDAM padahal sebelumnya bilang hanya di segel.

BACA JUGA :
Polres Malang dan TNI Salurkan Bantuan Daerah Terisolir Erupsi Semeru di Lumajang

Menurut Anderias, sebagai masyarakat yang tidak mampu, pernyataan H. Khoirul merupakan berkah yang patut di syukuri, terlebih penyampaian tersebut disampaikan oleh seseorang yang memiliki kedudukan dan wewenang di PDAM, jelas mutlak dapat dipercaya dan di pertanggung jawabkan.

Namun sangat disesalkan lanjut anderias Anderias Wuisan, karena faktanya kata-kata atau pernyataan dari seseorang yang di anggap seharusnya patut di jadikan anutan di sekelas kepala dinas ternyata bak angin kentut yang sebentar saja berlalu. Karena berlaku tak lama kemudian ucapan atau pernyataan tersebut tiba-tiba mendadak ditarik kembali tanpa ada sebab yang jelas.

BACA JUGA :
Demi Kemanusiaan Kasus Pemuda Viral Ajak Adu Jotos Polantas Bondowoso Dihentikan

“Sebagai Ketua LBH MP disini saya atas nama kemanusiaan akan membantu nenek atau masyarakat pencari keadilan ini. Dan atas kejadian ini, saya tidak boleh tinggal diam FIIAT JUSTITIA RUAT CHAELUM akan saya upayakan semaksimal mungkin. Langka awal saya mungkin melakukan koordinasi kepada pemerintah kota Pasuruan, mengingat PDAM merupakan perusahaan yang dinaungi oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),” tegas Anderias.

“Kasus ini bisa dinyatakan sebagai dugaan manusia yang tidak memanusiakan manusia. Masak sekelas PDAM kalau hanya untuk membantu satu saja masyarakat tidak mampu di Kota Pasuruan ini tidak mampuh. Padahal PDAM adalah salah satu perusahaan yang dalam naungan BUMD namun memilik keleluasaan penuh untuk mengelola dan mengatur manajemen perusahaannya sendiri.” ujar Anderias Wuisan SE. SH. Ketua LBH MP. saat dikonfirmasi melalui telephon di aplicasi whatssap oleh Media sibernews.co.id. (sofi)